IPB Lahirkan Cabai Pak Lurah, Bentuk Seperti Jambu Air, Pedasnya 500 Kali dari Cabai Biasa

Sabtu 21 Jun 2025 - 15:00 WIB
Reporter : Andri Irawan
Editor : Andri Irawan

Radarselatan.bacakoran.co - Institut Pertanian Bogor (IPB) melahirkan inovasi di bidang pertanian dengan memperkenalkan varietas cabai super pedas bernama Pak Lurah IPB. 

Cabai ini dikembangkan oleh Guru Besar Fakultas Pertanian IPB, Prof. Muhammad Syukur, bersama tim penelitinya.

Berbeda dari cabai pada umumnya, Cabai Pak Lurah tampil mencolok dengan bentuk unik menyerupai jambu air.

BACA JUGA:5 Jenis Bibit Cabai Rawit Cocok Ditanam DI Dataran rendah, Hasil Melimpah dan Tahan Serangan Penyakit

Hanya saja jangan tertipu bentuknya. Di balik tampilannya yang manis, tersimpan rasa pedas ekstrem yang disebut mencapai 500 kali lebih pedas dari cabai besar biasa, atau lima kali lipat lebih pedas dari cabai rawit terpedas.

Varietas ini belum secara resmi dilepas sebagai varietas nasional oleh Kementerian Pertanian. Namun, Cabai Pak Lurah IPB menjadi yang pertama di Indonesia yang dirakit khusus untuk kebutuhan cabai super pedas.

Sebelumnya, varietas lokal seperti "Katokon" dari Toraja telah dikenal dan didaftarkan, namun belum ada yang secara resmi dikembangkan untuk kebutuhan kepedasan ekstrem dan aplikasi biofarmaka.

BACA JUGA:5 Pilihan Pengganti Cabai Saat Harga Melonjak

“Ini cabai super pedas pertama yang secara serius kami kembangkan dan daftarkan ke Kementerian Pertanian,” ungkap Prof. Syukur.

Keistimewaan cabai ini tidak hanya terletak pada rasa pedasnya, tetapi juga kandungan alami yang berpotensi besar untuk biofarmaka.

Dengan kandungan capsaicin tinggi, cabai Pak Lurah IPB berpeluang dimanfaatkan untuk produk seperti koyo penghangat yang selama ini masih bergantung pada produk impor.


Cabai Pak Lurah IPB, cabai dengan tingkat kepedasan 500 kali dari cabai biasa-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

"Cabai ini sudah dikonsumsi masyarakat Toraja baik dalam bentuk segar maupun olahan. Tapi yang menarik, karena kadar pedasnya tinggi, potensinya untuk biofarmaka sangat besar, misalnya sebagai bahan koyo capsaicin," jelas Prof. Syukur.

BACA JUGA:Mengalahkan Cabai Merah, Cabai Rawit Hijau Tembus Rp100 Ribu Sekilo

Menariknya lagi, nama Pak Lurah IPB diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, yang menjabat periode 2014–2024. Ini menandakan dukungan kuat terhadap inovasi lokal dalam pertanian.

Kategori :