radarselatan.bacakoran.co, TAIS - Sebagai bentuk perhatian untuk masyarakat, Pemkab Seluma akan meluncurkan program BPJS Ketenagakerjaan bagi ribuan tenaga kerja kasar.
Program tersebut nantinya akan menyasar 2.020 tenaga kerja kasar yang ada di Kabupaten Seluma.
BACA JUGA:Waspada Peredaran BBM Oplosan
Dimana dari setiap desa atau kelurahan mengusulkan 10 orang untuk diikutsertakan dalam program perlindungan ketenagakerjaan tersebut.
Plt Kepala Disnakertrans Seluma Z Ikhsan Saudi mengatakan dalam waktu dekat, program ini akan resmi diluncurkan.
BACA JUGA:Tukang Urut Sempat Hilang Sambil Bawa Parang, Alhamdulillah Ditemukan Selamat
“Untuk melindungi seluruh pekerja kasar di Kabupaten Seluma. Pemkab Seluma akan meluncurkan program BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja kasar di seluruh desa saat ini,” ujarnya.
Lanjutnya, dalam program BPJS Ketenagakerjaan ini, Pemkab Seluma telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 101 juta untuk membiayai iuran BPJS ketenagakerjaan selama tiga bulan pertama, dengan nominal Rp 16.800 setiap pekerja setiap bulannya.
BACA JUGA:Meski Tertunda, Panselda Seluma Segera Rapat Bahas Seleksi PPPK Tahap II
Langkah ini diambil agar para pekerja bisa mendapatkan perlindungan sejak awal tanpa terbebani biaya.
Program ini juga sudah tertuang dalam Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 15 Tahun 2025, yang menjadi payung hukum dalam pelaksanaan program BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja kasar di Kabupaten Seluma.
BACA JUGA:Koordinasi dan Kerjasama Faktor Penting Dalam Penanganan Stunting
Namun program ini tidak hanya menyasar pekerja informal, tapi Perbup tersebut juga mengatur kewajiban bagi perusahaan-perusahaan di Seluma untuk memberikan jaminan sosial kepada seluruh karyawan mereka.
“Perbup itu diterbitkan untuk mengatur kewajiban bagi seluruh perusahaan untuk memberi jaminan sosial terhadap karyawannya. Karena ini sangat memprihatinkan masih banyak pekerja yang tidak mendapat jaminan sosial ketenagakerjaan. Padahal hal itu adalah hak dasar setiap pekerja. Tanpa perlindungan itu, mereka rentan secara sosial dan ekonomi,” ujar Iksan Sahudi.