Tim Balai Venteriner Lampung Ambil Sampel Liur dan Kotoran Ternak di Desa Talang Padang

Kamis 22 May 2025 - 19:52 WIB
Reporter : Rezan
Editor : Suswadi AK

radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Satu regu tim ahli kesehatan hewan ternak Balai Venteriner Provinsi Lampung mendatangi wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan, Kamis (22/5/2025) pagi.

Tim yang didampingi langsung petugas kesehatan hewan Dinas Pertanian Bengkulu Selatan mengumpulkan sampel air liur dan kotoran ternak yang terserang penyakit.

Selain itu, tim juga melakukan pengambilan sampel darah untuk dicek di laboratorium sehingga dapat diketahui secara pasti penyakit yang menyerang ternak di Bengkulu Selatan dengan angka kematian yang tingi tersebut.

BACA JUGA:Sekda Kaur Pastikan Kesiapan Perayaan HUT ke-22

Kepala Laboratorium Molekuler Balai Venteriner Provinsi Lampung drh. Eko Agus menyampaikan bahwa informasi tingginya jumlah ternak mati di Bengkulu Selatan didapat dari petugas kesehatan hewan ternak Distan Bengkulu Selatan.

Saat itu, kata drh. Eko, pihaknya tengah memeriksa sampel darah ternak dari kawasan Mukomoko dan Bengkulu Utara.

“Kami datang ke sini untuk melihat secara langsung kondisi ternak masyarakat. Karena informasi yang kami dapatm bahwa angka kematian ternak di Bengkulu Selatan, khususnya lagi di Kecamatan Pino Raya akhir-akhir ini sangat tinggi,” ujarnya kepada Rasel, Kamis (22/5/2025).

BACA JUGA:Semua Jembatan Di Bengkulu Akan Dicat Merah Putih

Lanjut drh. Eko, pihaknya sementara ini belum dapat menyimpulkan secara pasti apa yang menyebabkan hewan ternak di daerah ini banyak mati. 

Namun dari keterangan awal para pemilik ternak, bahwa gejala paling banyak dialami ternak yakni demam tinggi serta ada benjolan di bagian dagu hingga leher serta keluar busa disertai ngorok.

“Dugaan awal itu bisa jadi virus SE, tapi uji lab yang akan memastikannya lagi. Kami akan lihat betul nanti, apakah memang nanti ada perubahan penyakit, atau memang ada mutase gen dari virus-virus terdahulu,” katanya.

BACA JUGA:DPRD Gelar Rapat Paripurna Istimewa Peringatan HUT ke-22 Kaur

Sementara itu, mewakili tim kesehatan ternak Distan Bengkulu Selatan, drh. Oktipa Sari menyebut bahwa sementara ini kawasan Kecamatan Pino Raya dan Kecamatan Bunga Mas masih masuk zona merah penularan penyakit ngorok.

Bahkan sudah lebih dari 500 ekor ternak mati mendadak dan tidak bisa diselamatkan lagi.

“Saat ini langkah paling baik adalah karantina dulu, kalau untuk vaksinasi itu belum bisa dilaksanakan. Karena sekarang masih ada kasus ternak yang sakit, tapi kedepan setelah lockdown betul dari ternak luar, maka berangsur kami akan lakukan vaksinasi,” jelasnya.

Kategori :