BACA JUGA:Kembali Dimulai, MBG Akan Dilaksanakan Merata di Bengkulu
Sisardi menilai ia di non jobkan oleh Rohidin karena dinilai kurang optimal dalam membantu pencalonan istri Rohidin sebagai anggota DPR RI beberapa waktu lalu. Saat itu Ia menjadi tim pemenangan di kabupaten Kaur namun saat itu hasilnya tidak terlalu bagus.
"Kalau saya ulangi lagi akan kemana saya. Itu yang ada dalam pikiran saya," kata Sisardi.
Sebelumnya, sebanyak tujuh pejabat eselon II Pemprov Bengkulu dipanggil menjadi saksi oleh KPK.
BACA JUGA:Anggaran Infrastruktur Dialokasikan Merata di 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu
Tujuh orang kepala dinas tersebut menyerahkan uang dengan total Rp920 juta berupa uang tunai sebesar Rp600 juta dan sisanya untuk membeli kebutuhan kampanye seperti spanduk dan baliho.
Uang tersebut diserahkan diserahkan kepada Nandar Munadi selaku ketua tim pemenangan wilayah Kabupaten Kaur dan diserahkan kepada Anca.
Uang tersebut merupakan sumbangan dari Meri Sasi sebesar Rp 195 juta, Haryadi Rp 250 juta, Nandar Munadi Rp 75 juta, Ika Joni Ikhwan Rp 97 juta, Karmawanto Rp 155 juta, Zahirman Aidi Rp 30 juta, Sisardi Rp 30 juta.
BACA JUGA:Atasi Gangguan Arus Lalu Lintas, Bersihkan Pohon Tumbang Di Jalan
Penasehat Hukum Terdakwa Rohidin Mersyah yakni Aan Julianda, mengatakan dari keterangan saksi tidak ada ketentuan besaran uang yang diberikan kepada kliennya.
"Para saksi memberikan sumbangan kepada pak Rohidin ini tidak ada patokan dan ada juga saksi menyatakan kalau sumbangan duit ini ada inisiatif dari mereka, sebagai calon, pak Rohidin pasti menerima semua bantuan baik dari ASN ataupun dari pihak manapun," kata Aan.
Aan menyebutkan, bantuan uang kepada kliennya agar dianggap berkontribusi supaya jika Rohidin Mersyah terpilih para pejabat tersebut mendapatkan kembali jabatan di Pemerintahan selanjutnya.
BACA JUGA:7 Unit Usaha Yang Wajib Dilaksanakan Koperasi Merah Putih, Ini Daftarnya
Aan menilai bahwa hal tersebut memberikan ASN membantu salah satu calon menjadi hal yang lumrah terjadi di setiap pilkada.
"Mereka membantu uang itu kan katanya agar nama mereka tercatat, dengan harapan mendapatkan jabatan," kata Aan. (cia)