KIS bisa digunakan di berbagai fasilitas kesehatan di seluruh wilayah Indonesia, terutama di puskesmas.
BPJS Kesehatan hanya bisa digunakan di fasilitas kesehatan yang terdaftar pada kartu peserta, sesuai wilayah domisili.
4. Fasilitas Kesehatan
Peserta KIS bisa mengakses layanan dari faskes tingkat pertama seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, dan dokter umum.
Peserta BPJS hanya bisa berobat di faskes yang tercantum di kartu kepesertaan, kecuali dalam kondisi darurat.
BACA JUGA:Tak Hanya Manis, Ini Manfaat Air Tebu Bagi Kesehatan! Tapi Tidak Bagi Penderita Ini
5. Prosedur dan Layanan
KIS memiliki prosedur layanan yang lebih fleksibel dan bisa diakses baik di faskes pemerintah maupun swasta yang bekerja sama.
BPJS Kesehatan menerapkan sistem rujukan berjenjang. Artinya, untuk mendapat layanan lanjutan seperti rawat inap atau tindakan operasi, peserta harus lebih dulu mendapat rujukan dari faskes tingkat pertama.
Meski sama-sama menjamin layanan kesehatan, KIS dan BPJS Kesehatan memiliki perbedaan mendasar dalam kepesertaan, pembayaran, hingga prosedur layanan.
BACA JUGA:Manfaat Matcha Bagi Kesehatan, Si Hijau Ajaib yang Wajib Dikonsumsi dengan Bijak
Dengan memahami perbedaan ini, kamu bisa memilih dan memanfaatkan layanan kesehatan yang paling sesuai dengan kebutuhan.
Ingat, baik KIS maupun BPJS Kesehatan bertujuan untuk menjamin kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
Jadi, pastikan kamu tahu cara pendaftaran, syarat, dan prosedur klaimnya agar manfaatnya bisa kamu rasakan secara maksimal. (**)