RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Kabupaten Bengkulu Selatan masih berada di lima besar daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Provinsi Bengkulu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di daerah ini mencapai 31.890 jiwa atau sekitar 17,51 persen pada tahun 2024.
Meski terjadi penurunan secara persentase dalam empat tahun terakhir, angka tersebut dinilai masih cukup tinggi.
BACA JUGA:Petani Jangan Jual Gabah ke Tengkulak, Bulog Siap Beli Rp6.500 Per Kg
BACA JUGA:Waspadai Penipuan Berkedok BPJS Kesehatan, Ini Faktanya!
Menanggapi kondisi ini, Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun kesadaran akan pentingnya kejujuran dalam pendataan serta semangat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita ingin masyarakat yang kuat dan mandiri. Salah satu upaya kita adalah memastikan data yang digunakan dalam program pembangunan benar-benar mencerminkan kondisi riil di lapangan. Jadi masyarakat haru jujur,” ujar Gusnan.
BACA JUGA:Honda Super Cub 50 Edisi Hello Kitty Terbaru Tampilkan Karakter Sanrio, Segini Harganya!
BACA JUGA:Pesona dan Keindahan Pulau Weh, Permata Tersembunyi Di Ujung Pulau Sumatera
Ia menyoroti masih ditemukannya kasus masyarakat yang sebenarnya telah memiliki aset memadai, namun tetap terdata sebagai penerima bantuan sosial.
Menurutnya, hal ini dapat menghambat upaya pemerintah dalam menyalurkan bantuan secara tepat sasaran.
“Bukan karena ingin menyalahkan siapa pun, tapi mari kita jujur saat pendataan dilakukan. Tujuannya agar bantuan benar-benar diterima oleh yang membutuhkan,” jelas Gusnan.
BACA JUGA:Vietnam Tersingkir Tragis, Indonesia Melaju Mulus: Ini Jadwal Timnas di Perempat Final!
BACA JUGA:Mobil Listrik Harga Super Murah dari Cina Siap Masuk Indonesia, Seperti Ini Spesifikasinya
Lebih lanjut, ia juga mendorong masyarakat untuk memprioritaskan kebutuhan dasar seperti kesehatan dan pendidikan anak.
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak menomorduakan hal penting demi memenuhi kebutuhan yang bersifat konsumtif.
“Masih ada yang tidak membayar iuran BPJS, tapi membeli rokok setiap hari. Ini bukan persoalan larangan, tapi tentang prioritas yang perlu kita tata kembali,” katanya.
BACA JUGA:Pelajar Tenggalam Di Kaur Belum Ditemukan, Pencarian Terus Dilakukan
BACA JUGA:Timnas U-17 Indonesia Melaju ke Perempat Final dengan Rekor Sempurna
Gusnan berharap ke depan, Bengkulu Selatan dapat terus menurunkan angka kemiskinan, baik secara kuantitatif maupun kualitas hidup masyarakat.
Untuk itu, ia menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dan perlu dukungan penuh dari masyarakat.
“Insya Allah, dengan kebersamaan, keterbukaan, dan semangat untuk maju, kita bisa keluar dari label kabupaten miskin dan menjadi daerah yang lebih sejahtera,” tutupnya.
(rzn)