RadarSelatan.bacakoran.co - Jahe (Zingiber officinale) adalah tanaman rimpang yang populer sebagai rempah-rempah dan obat tradisional.
Jahe berasal dari Asia Tenggara dan telah digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan tradisional berbagai budaya. Rimpang jahe memiliki rasa pedas dan aroma khas yang berasal dari senyawa gingerol.
BACA JUGA:ASBS Laporkan Dugaan Korupsi Pembangunan Gedung Covid-19 RSHD Manna ke Kejari Bengkulu Selatan
BACA JUGA:Gedung IRNA Fatmawati di Bengkulu Akan Direvitalisasi
Jahe mengandung berbagai nutrisi penting, termasuk:
* Gingerol
* Vitamin B3 dan B6
* Zat besi
* Kalium
* Magnesium
* Antioksidan
Gingerol merupakan senyawa bioaktif utama dalam jahe yang bertanggung jawab atas sebagian besar khasiat obatnya.
Meredakan Mual
Jahe efektif meredakan berbagai jenis mual, termasuk mual di pagi hari (morning sickness) pada ibu hamil, mual akibat kemoterapi, dan mabuk perjalanan.
Sebuah tinjauan dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe sama efektifnya dengan beberapa obat anti-mual, tetapi dengan efek samping yang lebih sedikit (Ernst & Pittler, 2000).
Menurut Kementerian Kesehatan RI, jahe dapat membantu meredakan mual karena kandungan gingerolnya yang bekerja menenangkan sistem pencernaan.
BACA JUGA:Upal Masih Marak, Bank Bengkulu Imbau Warga Tetap Terapkan 3D
BACA JUGA:Undang Jurnalis, Bupati Kaur Gelar Silaturahmi dan Promosikan Pembangunan
Mengurangi Nyeri Otot
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat membantu mengurangi nyeri otot akibat olahraga. Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Journal of Pain menemukan bahwa konsumsi jahe setiap hari selama 11 hari secara signifikan mengurangi nyeri otot setelah olahraga (Black et al., 2010).
Efek Antiinflamasi
Gingerol dalam jahe memiliki sifat antiinflamasi yang kuat. Peradangan kronis dapat memicu berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
Dengan mengurangi peradangan, jahe dapat membantu mencegah dan mengelola kondisi-kondisi ini.
Menurunkan Gula Darah
Jahe dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Iranian Journal of Pharmaceutical Research menemukan bahwa konsumsi jahe dapat menurunkan kadar gula darah puasa pada penderita diabetes tipe 2 (Ebrahimzadeh Attari et al., 2016).
BACA JUGA:Cabuli Anak Tiri, Warga Ilir Talo Ditangkap
BACA JUGA:PKS Kembali Buka, Harga TBS Sawit di Bengkulu Selatan Pasca Lebaran Tetap Stabil
Menurunkan Kolesterol
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (“jahat”) dan trigliserida.
Kolesterol tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Dengan menurunkan kolesterol, jahe dapat membantu melindungi kesehatan jantung.
Melawan Infeksi
Jahe memiliki sifat antimikroba dan antivirus yang dapat membantu melawan infeksi. Penelitian menunjukkan bahwa jahe efektif melawan berbagai jenis bakteri, virus, dan jamur.
Meningkatkan Fungsi Otak
Peradangan kronis dan stres oksidatif dapat mempercepat penurunan fungsi otak. Karena jahe memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan, jahe berpotensi melindungi otak dari kerusakan dan meningkatkan fungsi kognitif.
BACA JUGA:Jika Menang PSU, Suryatati-Ii Siap Berikan Bantuan Handtracktor Kepada Petani Bengkulu Selatan
BACA JUGA:Berkah Makan Akbar Bersama Willie Salim, 8 Tiket Umroh dan Iphone Dibagikan
Meredakan Nyeri Haid
Jahe dapat membantu meredakan nyeri haid (dismenore). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe sama efektifnya dengan obat pereda nyeri seperti ibuprofen dalam mengurangi nyeri haid.
Melindungi dari Kanker
Beberapa penelitian laboratorium dan penelitian pada hewan menunjukkan bahwa jahe memiliki potensi antikanker.
Gingerol dalam jahe dapat membantu menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker. Namun, penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat ini.
BACA JUGA:Pemilih “Matre” Diprediksi Mendominasi di PSU Pilkada Bengkulu Selatan
BACA JUGA:Job Fair Merah Putih Digelar 10 April, Terbagi Tiga Sesi