Radarselatan.bacakoran.co - Jadwal buang air besar (BAB) berperan penting dalam fisiologi tubuh dan kesehatan jangka panjang, sebagaimana diungkap dalam studi yang dipublikasikan di Cell Reports Medicine.
Penelitian tersebut menemukan bahwa frekuensi BAB yang ideal berkisar antara satu hingga dua kali sehari.
Studi sebelumnya menunjukkan bahwa sembelit dan diare dapat meningkatkan risiko infeksi serta penyakit neurodegeneratif.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Optimalkan Kepesertaan BPJS Kesehatan
Namun, hubungan sebab-akibatnya masih belum sepenuhnya jelas, apakah pola BAB yang tidak teratur menjadi pemicu masalah kesehatan atau justru merupakan akibat dari kondisi medis tertentu.
Menurut Sean Gibbons dari Institute for Systems Biology, banyak dokter menganggap BAB yang tidak teratur sebagai hal biasa. Padahal, penelitian ini menunjukkan pola BAB dapat memberikan wawasan lebih luas mengenai kondisi kesehatan seseorang.
Empat Kategori Frekuensi BAB
Dalam penelitian ini, tim menganalisis data dari 1.400 orang dewasa sehat yang tidak memiliki penyakit aktif. Frekuensi BAB mereka dikategorikan ke dalam empat kelompok utama:
BACA JUGA:Hadiri Pasar Murah dan Cek Kesehatan Gratis di Kejari Bengkulu Selatan
- Sembelit: 1-2 kali per minggu.
- Normal-rendah: 3-6 kali per minggu.
- Normal-tinggi: 1-3 kali per hari.
- Diare.
Dampak Sembelit dan Diare terhadap Kesehatan
Ketika feses tertahan terlalu lama di dalam usus, bakteri usus akan menghabiskan serat yang tersedia dan mulai memfermentasi protein, menghasilkan zat beracun seperti p-cresol sulfate dan indoxyl sulfate.