6 Jenis Benih Padi Lokal yang Lebih Unggul dari Padi Hibrida, Malai Panjang dan Bulir Lebat

Sabtu 15 Mar 2025 - 09:42 WIB
Reporter : sahri senadi
Editor : sahri senadi

RadarSelatan.bacakoran.co - Padi lokal saat ini sudah banyak ditinggalkan oleh para petani Indonesia. Para petani lebih memilih padi hibrida karena dianggap lebih menguntungkan karena padi jenis ini rata rata memiliki umur genjah.

Dengan menanam padi umur genjah memungkinkan petani bisa panen dua kali atau lebih dalam setahun.

Sementara padi lokal biasanya memiliki umur lebih panjang, sehingga masa menunggu panenya lebih lama.

BACA JUGA:Padi Unggul Umur Pendek, Hasil Melimpah, Toleran Kekeringan, Cocok Untuk Lahan tadah Hujan

Namun jangan salah, ada beberapa jenis padi lokal yang tetap dipertahankan petani hingga saat ini karena keunggulannya.

Meskipun umurnya lebih panjang, tetapi padi ini memiliki potensi hasil sangat tinggi serta tahan terhadap hama dan penyakit.

Berikut ini 6 padi lokal yang disebut sebut lebih unggul dari padi Hibrida:

BACA JUGA:Keterangan Lengkap Padi Cibesi, Padi Unggul Terbaru dengan Potensi Hasil 15 Ton

1. Padi Ngaos Mawar

Jenis padi lokal pertama adalah Ngaos Mawar, yang dikenal memiliki produksi sangat tinggi dan bobot yang mampu mengalahkan padi hibrida.

Padi ini diproduksi oleh KSP dan memiliki umur tanam sekitar 95 hingga 100 hari. Tinggi tanaman sekitar 83 cm, dan setiap malai bisa menghasilkan 250 hingga 300 bulir.

Padi ini memiliki 23 hingga 30 anakan produktif per rumpun. Batangnya kokoh dan tegak, dengan daun bendera yang tegak.

Potensi hasil dari padi ini bisa mencapai 11 ton per hektar, dengan rata-rata hasil di lapangan sekitar 8 hingga 9 ton per hektar.

BACA JUGA:2 Varietas Padi Rumpun Besar, Anakan Banyak Mencapai 50 Batang per Rumpun, Bulir Lebat, Potensi Hasil 12 Ton

2. Padi Cibesi

Jenis padi lokal berikutnya adalah Cibesi, yang memiliki umur tanaman sekitar 85 hingga 90 hari setelah tanam.

Padi ini memiliki anakan produktif 20 hingga 30 batang per rumpun dan batang yang tegak serta daun bendera yang tegak.

Malai panjangnya 25 hingga 27 cm, dan bobot per 1000 bulirnya mencapai 30,5 gram, lebih berat dari padi hibrida unggulan seperti Inpari 32.

Gabahnya lonjong, termasuk gabah premium, dan nasi yang dihasilkan pulen dan tidak berkapur. Potensi hasilnya bisa mencapai 11 ton per hektar, dengan rata-rata hasil sekitar 9,5 ton per hektar.

Padi ini tahan terhadap hama seperti sundep dan penggerek batang, serta tahan terhadap bles.

Padi Cibesi cocok ditanam di daerah irigasi maupun non-irigasi seperti sawah tegalan atau sawah tadah hujan.

BACA JUGA:3 Benih Padi Unggul Pengganti Ciherang, Benar Benar Mirip Dengan Induknya

3. Padi Sertani

Selanjutnya, Sertani adalah jenis padi lokal yang memiliki bobot per 1000 bulir hingga 34 gram, lebih berat dari Inpari 32.

Padi ini tahan terhadap hama wereng batang coklat dan hawar daun bakteri, serta cukup tahan terhadap penggerek batang.

Bentuk gabahnya besar dan panjang, menjadikannya idola bagi konsumen beras dan pedagang gabah.

BACA JUGA:Varietas Inpari 32 Kalah, Dua Jenis Padi Ini Benar Benar Gila, Produksinya Melimpah Ruah

4. Padi Herang 02

Padi lokal Herang 02 memiliki umur tanaman 95 hingga 100 hari setelah tanam. Dengan anakan produktif mencapai 30 hingga 40 batang per rumpun dan tinggi tanaman sekitar 100 cm, padi ini menghasilkan bulir yang banyak, dengan sekitar 400 bulir per malai.

Gabahnya besar dan panjang, dan rasa nasinya pulen. Potensi hasilnya bisa mencapai 12 ton per hektar, dengan berat per 1000 bulir mencapai 33 gram.

Padi Herang 02 toleran terhadap tanaman yang lebih tinggi, serta toleran terhadap asam, kekeringan, dan genangan.

BACA JUGA:Benar Benar Unggul, 3 Benih Padi Pendatang Baru Super Genjah dengan Produksi Bisa Mencapai 12 Per Hektar

5. Padi Cibatu 06

Cibatu 06 adalah padi lokal yang memiliki umur tanaman 95 hingga 100 hari setelah tanam. Padi ini memiliki batang tegak dengan tinggi sekitar 120 cm dan daun bendera tegak.

Gabahnya besar dan berwarna kuning bersih. Untuk anakan produktif, padi ini menghasilkan 25 hingga 30 batang per rumpun dan 200 hingga 300 bulir per malai.

Potensi hasilnya sekitar 9 hingga 12 ton per hektar, dengan bobot per 1000 bulir 30 gram. Padi Cibatu 06 cukup tahan terhadap kerontokan dan cukup tahan terhadap kerebahan.

BACA JUGA:Raja Padi di Lahan Asam, Rawa, dan Lahan Kering, Hasil Tetap Tinggi

6. Padi Cikawen 05

Padi Cikawen 05 merupakan unggulan dari Kabupaten Ciamis. Padi ini memiliki malai yang panjang, mencapai 40 cm, dan mudah beradaptasi baik di daerah rawa maupun di lahan yang kekurangan air.

Padi ini juga memiliki batang kokoh, sehingga tahan terhadap kerontokan. Potensi hasilnya bisa mencapai 10 ton per hektar dengan umur tanaman sekitar 95 hari setelah tanam. (**)

Kategori :