RadarSelatan.bacakoran.co, TAIS - Masyarakat di Kabupaten Seluma saat ini diminta untuk waspada terhadap infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Hingga akhir Januari 2025 sudah tercatat 1.119 kasus ISPAdi Dinas Kesehatan (Dinkes) Seluma.
"Sampai saat ini untuk Januari 2025 saja sudah 1.199 kasus untuk ISPA, sedangkan DBD 13 Kasus. ISPA memang saat ini menjadi perhatian serius karen terus alami peningkatan" ujar kepala Dinas Kesehatan Seluma Rudi Syawaludin melalui Kabid P2P Masda.
BACA JUGA:Kolam Makale, Menikmati Keindahan Ikonik di Jantung Toraja
BACA JUGA:Jembatan Soekarno, Ikon Baru dan Tujuan Wisata Favorit di Manado
Diketahui, penyakit ISPA ini sendiri banyak dialami warga Kabupaten Seluma yang di wilayahnya terdapat pabrik.
Seperti daerah Kecamatan Air Periukan, Sukaraja, Semidang Alas ketiga daerah ini pusat operasinya pabrik sawit di Kabupaten Seluma karena jarak pabrik dan pemukiman tidak terlalu jauh, sehingga banyak warga yang terjangkit ISPA.
"Dari jumlah kasus tersebut, paling banyak ada tiga kecamatan. Dimana jarak pabrik CPO sawit berdekatan dengan pemukiman," ujarnya.
BACA JUGA: Infinix Hadirkan Smartphon Gaming Berbasis AI, Performa Tangguh dan Fitur Canggih
BACA JUGA:Apple Uji iOS 18.4 Beta dengan Fitur Notifikasi Prioritas
Kabid P2P Dinkes Seluma mengatakan, untuk mencegah terjangkit ISPA, warga diharap gunakan masker dan jaga pola hidup sehat.
Untuk masker sendiri bisa didapatkan secara gratis. Dengan mendatangi faskes atau puskesmas terdekat.
"ISPA kan penyakit berbahaya karena menyerang saluran pernapasan, untuk mencegahnya warga yang dekat dengan lokasi perindustrian yang mengeluarkan uap atau asap bisa gunakan masker dan jaga pola hidup sehat untuk keseharian aktivitas. Masker bisa didapatkan ke faskes terdekat," ujarnya.
BACA JUGA:Isuzu D-Max Steel Edition: Truk Pikap Premium yang Diproduksi Cuma 250 Unit, Segini Harganya
BACA JUGA:Toyota Land Cruiser Prado 2025, SUV Off-Road Tangguh, Cocok Untuk Para Petualang
Ditambahkannya, untuk di tahun 2024 kasus Ispa di Kabupaten Seluma mencapai 14.347 kasus. Mayoritas yang terkena Ispa merupakan usia produktif.
"Dari Januari-Desember 2024 yang terdata terjangkit ISPA 14.347 kasus. Mayoritas di wilayah yang terdapat perusahaan atau pabrik yang menimbulkan asap kotor," pungkas Masda.
(rwf)