3. Tentukan Saldo Awal dan Akhir
BACA JUGA:Puasa Tinggal Menghitung Hari! Ini 5 Peluang Usaha Kreatif di Bulan Ramadan
Saldo awal adalah nilai persediaan pada awal periode, sedangkan saldo akhir adalah nilai persediaan yang tersisa di akhir periode. Kedua angka ini berpengaruh terhadap nilai HPP dan laba yang didapatkan.
4. Hitung Penjualan Bersih
Pendapatan bersih dari penjualan diperoleh dengan rumus berikut:
Penjualan Bersih = Total Penjualan - Retur Penjualan - Potongan Penjualan
BACA JUGA:6 Ide Usaha Sampingan Karyawan Modal Kecil! Pasti Menguntungkan
5. Susun Laporan Laba Rugi
Langkah terakhir adalah menyusun laporan laba rugi dengan menampilkan sumber pendapatan dan pengeluaran secara sistematis. Ini akan membantu dalam menentukan harga jual yang sesuai dan strategi bisnis yang lebih baik.
Contoh Perhitungan Keuntungan Jualan
Sebagai gambaran, berikut adalah contoh perhitungan keuntungan usaha:
BACA JUGA:Bukan Cuma Keamanan, Ini 6 Faktor Penting dalam Memilih Lokasi Usaha
Ibu Titi memiliki usaha angkringan dengan omzet sebesar Rp700.000 per hari. Untuk operasional, ia mengeluarkan biaya belanja bahan baku sebesar Rp300.000. Selain itu, ia juga membayar tagihan listrik Rp40.000 dan air Rp30.000.
Perhitungan laba Ibu Titi adalah sebagai berikut:
Laba Kotor = Rp700.000 - Rp300.000 = Rp400.000
Laba Bersih = Rp400.000 - (Rp40.000 + Rp30.000) = Rp330.000