Pasca Pembangunan Jembatan, Jalan Lintas Barat Sumatera Rusak, Masyarakat Mengeluh

Sabtu 08 Feb 2025 - 18:01 WIB
Reporter : Rezan Okto Wesa
Editor : Sahri Senadi

radarselatan.bacakoran.co, PINO RAYA – Kondisi jalan lintas barat sumatera di Desa Tanggo Raso Kecamatan Pino Raya kian memprihatinkan.

Pasalnya, kerusakan jalan nasional tersebut sudah semakin parah pasca pembangunan jembatan dua kualau pino beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:Anggaran Alokasi Dana Desa dan Dana Desa Di Seluma Tahu 2025 Turin

Saat ini jalan berlubang itu dikeluhkan masyarakat yang lewat. Tak jarang pula pengendara roda dua jatuh dan terperosok ke dalam lubang jalan.

“Kami minta jalan ini segera diperbaiki, ini sudah membahayakan. Masa proyek jembatan sebesar ini tak bisa memperbaiki jalan, harusnya jalan ini juga diperbaiki,” ujar Rian (34) warga yang melintas di lokasi.

BACA JUGA:Agar Masyarakat Lebih Makmur, Perlu Pengelolaan Berkelanjutan Tanaman Kelapa Sawit

Lanjut Rian, pihak ketiga atau kontraktor yang mengerjakan proyek jembatan harusnya peka dan melihat situasi di lapangan. Kontraktor tidak seharusnya hanya menjalankan tugas sebagai tim yang mengerjakan rehab jembatan saja. Namun aspek lingkungan sekitar juga harus diperhatikan.

BACA JUGA:Dinas Pertanian Bengkulu Selatan Data Kebun Sawit Masyarakat, Benarkah Akan Dikenakan Pajak?

“Kalau ini kesannya mereka (kontraktor, red) hanya fokus dengan kerja mereka saja. Setelah selesai kerja, mereka lalu pergi. Itu kurang pas menurut kami, sebabnya sebelum perbaikan jembatan dulu, jalan ini masih bagus,” imbuh Rian.

BACA JUGA:Rumah Warga Desa Bandu Agung Kaur Terbakar

Senada disampaikan Prengki (38) warga lainnya, akibat penggunakan system buka tutup satu jalur jalan beberapa waktu lalu. Permukaan jalan juga tampak menurun sebelah. Hal ini karena beban tertumpu pada sebelah jalan saja dalam waktu yang lama.

BACA JUGA:Sepeda Motor Kini Sudah Tak Bisa Seenaknya Isi Pertalite di SPBU Bengkulu Selatan, Wajib MyPertamina

“Kalau tidak diperbaiki segera, jalan ini akan menjadi lumpur dan akan lebih membahayakan lagi untuk masyarakat. Tolong dong yang mengerjakan proyek jembatan ini dulu, rehab jalan ini,” katanya.

BACA JUGA:Kuota LPG Bengkulu Tahun 2025 Naik, Ini Alokasi Untuk Kabupaten/Kota

Padahal kata Prengki, tempat tinggal atau basecamp para pekerja jembatan dulu berada tepat di depan jalan rusak. Dirinya menilai sangat tidak etis apabila para pekerja tersebut tidak mengetahui kondisi tersebut.

Kategori :