“Waktu itu ada petugas PLN yang menelpon kami, katanya stok kabel di kantor PLN sedang kosong. Kemudian kami diminta iuran sebesar Rp1,5 juta. Kalau sudah iuran, katanya mereka akan mencarikan kabel,” terangnya.
BACA JUGA:Pamit Mancing, Warga Kebun Geran Ditemukan Meninggal Dunia Di Siring
Para pedagang pun belum menyanggupi permintaan oknum petugas PLN yang meminta mereka iuran membeli kabel. Sebab mereka masih bermusyawarah. Karena bagi para pedagang uang Rp1,5 juta cukup besar.
“Listrik yang mati total cuma enam warung, kalau yang tidak mati total mungkin tidak mau iuran. Makanya kami masih berpikir untuk iuran, soalnya jumlah cukup besar bagi kami,” sambungnya.
BACA JUGA:Bengkulu Terima DAK Akuatik Sebesar Rp49,6 Miliar
Ia berharap segera ada solusi mengatasi jaringan listrik yang mati total tersebut. Sebagai pelanggan PLN, mereka ingin pelayanan yang prima.
Apalagi mereka tidak pernah telat mengisi pulsa atau token demi mendapat jaringan listrik yang normal.
Sementara itu, Manager PLN ULP Manna, Yossa Perdana menegaskan, petugas PLN Manna sudah mengecek kondisi listrik pelanggan di kawasan wisata Pantai Pasar Bawah tersebut.
Diketahui, listrik di tempat usaha berjualan tersebut tidak mati total, daya masih mengalir namun memang terjadi gangguan lantaran kabel jaringan korosi akibat pengaruh uap air asin dari laut.
BACA JUGA:7.281 Pelanggan PLN di Kaur Menunggak Tagihan, Total Capai Rp900 Jutaan
Agar listrik kebali normal, jaringan harus diganti dengan kabel baru.
Saat pelanggan melapor ke PLN, stok kabel di PLN Manna sedang kosong sehingga belum bisa ditangani secara taktis.
Kebetulan juga saat itu libur nasional dan cuti bersama selama beberapa hari.
"Saat ini kabelnya sudah ada dan kami segera tindaklanjuti keluhan pelanggan ini," kata Yossa.
Dia menambahkan, dijadwalkan perbaikan akan dilaksanakan hari Rabu tanggal 5 Februari 2025. Perbaikan ini dilakukan oleh petugas PLN dan semuanya gratis.
BACA JUGA:PLN ULP Manna Lampaui Target P2TL 2024