5 Jenis Hepatitis, dari yang Ringan hingga Kronis Serta Bahayanya

Selasa 28 Jan 2025 - 06:40 WIB
Reporter : sahri senadi
Editor : sahri senadi

RadarSelatan.bacakoran.co - Hepatitis, penyakit peradangan hati yang kerap menjadi momok bagi masyarakat, ternyata memiliki karakteristik penularan yang beragam. 

Beberapa jenis Hepatitis dapat menular dari satu orang ke orang lain, sementara yang lainnya tidak.  Pemahaman mengenai jenis-jenis Hepatitis dan cara penularannya menjadi krusial untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah pencegahan yang tepat.

Hepatitis sendiri merupakan kondisi medis yang ditandai dengan peradangan pada organ hati. Peradangan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi virus, konsumsi alkohol berlebihan, hingga penyakit autoimun. 

BACA JUGA:Jangan Anggap Sepele, 4 Jenis Pertumbuhan Kulit yang Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius

Berdasarkan penyebabnya, hepatitis dapat digolongkan menjadi dua jenis utama: hepatitis menular dan hepatitis tidak menular.

Hepatitis menular disebabkan oleh infeksi virus,  dikenal dengan sebutan virus hepatitis. Terdapat 5 jenis virus hepatitis utama yang telah teridentifikasi, yaitu  hepatitis A, B, C, D, dan E. 

Masing-masing virus ini memiliki karakteristik penularan yang berbeda. Hepatitis A dan E umumnya menular melalui jalur fecal-oral,  yaitu melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus dari tinja penderita.  

Sementara itu, hepatitis B, C, dan D  menular melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh penderita. 

Penularan dapat terjadi melalui transfusi darah, penggunaan jarum suntik bersama,  hubungan seksual tanpa pengaman,  bahkan dari ibu kepada bayi selama proses persalinan.  

BACA JUGA:Suka Begadang Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2 dan Penyakit Jantung

Jenis-jenis Hepatitis yang Perlu Diwaspadai:

1. Hepatitis A:  Menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus. Gejalanya meliputi demam, mual, muntah,  diare,  dan sakit kuning.  Umumnya bersifat akut dan dapat sembuh dengan sendirinya.

2. Hepatitis B:  Menular melalui darah dan cairan tubuh.  Dapat menyebabkan infeksi akut maupun kronis.  Infeksi kronis dapat berujung pada sirosis hati, kanker hati,  bahkan kematian.

3. Hepatitis C:  Penularannya mirip dengan hepatitis B,  yaitu melalui darah dan cairan tubuh.  Seringkali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal,  namun infeksi kronis dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius.

4. Hepatitis D:  Hanya dapat menginfeksi orang yang sudah terinfeksi hepatitis B.  Penularannya juga melalui darah dan cairan tubuh.  Infeksi hepatitis D dapat memperparah kondisi hepatitis B.

5. Hepatitis E:  Mirip dengan hepatitis A,  menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.  Gejalanya umumnya ringan,  namun dapat berbahaya bagi ibu hamil.

BACA JUGA:4 Manfaat Air Rebusan Kayu Manis, Cegah Penyakit Berbahaya

Pencegahan Hepatitis:

Meskipun beberapa jenis hepatitis dapat menular,  terdapat berbagai langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar Anda.  Vaksinasi merupakan cara yang efektif untuk mencegah hepatitis A dan B.  

Selain itu,  penting untuk menjaga kebersihan diri,  seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah buang air besar dan sebelum makan.  Hindari konsumsi makanan dan minuman yang tidak higienis.  

Bagi mereka yang berisiko tinggi terpapar virus hepatitis,  seperti tenaga medis dan pengguna narkoba suntik,  penting untuk menggunakan alat pelindung diri dan menghindari penggunaan jarum suntik bersama.   

Praktik seks aman dengan menggunakan kondom juga dapat mengurangi risiko penularan hepatitis B dan C. 

BACA JUGA:5 Penyakit Berbahaya Yang Bisa Muncul Akibat Sering Begadang, Ini Daftarnya

Ibu hamil yang terinfeksi hepatitis B  perlu mendapatkan penanganan medis yang tepat untuk mencegah penularan virus kepada bayi.

Dengan memahami jenis-jenis hepatitis,  cara penularan,  dan langkah-langkah pencegahannya,  kita dapat meningkatkan kewaspadaan dan melindungi diri dari ancaman penyakit ini. 

Penting untuk diingat bahwa deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi serius dan meningkatkan peluang kesembuhan. (**)

Kategori :