radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Di tahun 2024 lalu Kabupaten Bengkulu Selatan berhasil surplus beras. Produksi atau hasil panen petani melebihi kebutuhan konsumsi masyarakat. Hasil itu menunjukan produktifitas sektor pertanian masih berjalan normal.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, sepanjang tahun 2024 beras yang dihasilkan sebanyak 27.726 ton. Yang paling adalah padi sawah, sedangkan produksi beras dari padi darat atau ladang hanya 4 ton.
BACA JUGA:Wow! Bengkulu Selatan Hasilkan 16,5 Ribu Ton Jagung Per Tahun
“Produksi beras di tahun 2024 masih normal, bahkan kita (Bengkulu Selatan) masih surplus beras. Lahan sawah petani tetap produktif, penggarapan berjalan normal, khususnya di hamparan sawah irigasi,” kata Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Rita Eka Wati.
BACA JUGA:Dukung MBG, Desa Tungkal I Kucurkan Dana Ketahanan Pangan
Produksi beras tertinggi dari Kecamatan Seginim, sebanyak 7.131 ton, disusul Kecamatan Air Nipis 6.014 ton, Kecamatan Pino Raya 4.846 ton, dan Kecamatan Kedurang 3.353 ton. Tingginya produksi beras karena peran petani yang menggarap lahan secara teratur.
BACA JUGA:Mobilitas Tinggi, Bapenda Bengkulu Selatan Kekurangan SDM dan Mobil Operasional
“Dalam setahun bisa tiga kali panen karena petani menggarap lahan sawah secara teratur. Hal itu tentu meningkatkan hasil produksi beras meski lahan sawah tidak bertambah,” ujar Rita.
Ditahun 2025 ini, Dinas Pertanian menargetkan prduksi beras meningkat dari tahun sebelumnya. Petani diharapkan lebih maksimalkan dalam penggarapan lahan. Dinas Pertanian akan turut andil dalam mendukung tumbuhnya produksi beras.
BACA JUGA:Masyarakat Diingatkan Tidak Rambah Kawasan Hutan Lindung
Salah satu langkah yang dilakukan adalah mengusulkan bantuan benih ke Kementerian Pertanian. Adanya benih berkualitas diharapkan bisa menambah hasil panen petani. Sehingga produksi beras lebih melimpah. (yoh)