Oleh; Ustaz Salimuddin
Jemaah Salat Jumat yang Berbahagia.
Kesempatan bisa hadir di tempat istimewa ini marilah kita jadikan sebagai kesempatan untuk terus mengingatkan kualitas takwa kepada Allah SWT. Yakni dengan cara melaksanakan yang diperintah dan menjauhi yang dilarang.
Semoga dari waktu ke waktu, termasuk pada momentum tahun baru 2025 mendatang kita semakin takwa kepada-Nya, amin ya rabbal alamin.
Hadirin yang Dimuliakan Allah SWT.
Bulan Desember adalah bulan terakhir dalam sistem penanggalan masehi atau bulan kedua belas. Dan saat ini kita pun akan memasuki bulan baru dan tahun baru, yakni bulan Januari 2025.
Oleh karenanya tidak ada salahnya kita terus melakukan muhasabah, yakni menghitung kedirian kita atau introspeksi atas apa yang kita lakukan selama satu tahun, sehingga dapat menjadi pijakan kita dalam melangkah tahun-tahun berikutnya.
Dalam rangka hal tersebut, kiranya pantas kita mengingat kembali pesan Sayyidina Ali karramallahu wajhah, sebagaimana termaktub dalam kitab Nashaihul Ibad karya Ibnu Hajar al-Asqalani yang artinya:
Jadilah manusia yang paling baik di sisi Allah, dan jadilah manusia yang paling jelek dalam pandangan dirimu, serta jadilah manusia biasa di hadapan orang lain.
Hadirin yang Mulia.
Pesan ini memberikan arahan yang sangat luar biasa bagi umat Islam dalam mengarungi kehidupan dunia, demi memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
Pertama, kita diharapkan terus meningkatkan ketakwaan dan amal kebaikan di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta‘ala.
Menjalankan perintah-Nya dan sedapat mungkin menjauhi apa yang menjadi pantangan atau larangan dalam kehidupan sesuai dengan tuntunan agama. Sehingga kita bisa menjadi manusia yang baik di sisi-Nya.
Kedua, kita harus merasa kurang atas amal kebaikan yang dilakukan dengan terus merasa diri jelek. Hal ini bukan berarti merendahkan diri, namun untuk menjauhkan dari sikap ujub atau sombong, riya yakni pamer, dan sum’ah atau mengharap pujian orang lain.
Ketiga, kita harus menundukkan diri di hadapan orang lain dengan tidak merasa lebih baik. Mungkin banyak di antara kita ketika melihat orang lain, merasa dirinya lebih baik atau lebih mulia.