radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Plt Gubernur Bengkulu Rosjonsyah mengingatkan pejabat dan ASN lingkungan Pemprov Bengkulu terkait komitmen bersama memberantas korupsi.
Plt Gubernur juga mengingatkan ASN untuk bersatu dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih.
BACA JUGA:Dengan Lahan 3 Hektar, Stasiun Bakamla Ditargetkan Tuntas 2025
Rosjonsyah menilai Bengkulu berada di posisi zona merah terkait dugaan tindak pidana korupsi. Sehingga sangat diperlukan komitmen bersama untuk segera memperbaiki situasi ini.
"Kita perlu melakukan pembenahan secara serius. Hal itu diperlukan komitmen bersama," tegas Rosjonsyah usai mengikuti puncak peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Harkodia) 2024 secara virtual di ruang kerja Wagub Bengkulu, Senin (9/12/2024).
BACA JUGA:Cuaca Buruk Pengaruhi Distribusi BBM di Bengkulu
Rosjonsyah mengatakan Harkordia 2024 menjadi momen penting bagi Indonesia, termasuk Provinsi Bengkulu. Terutama untuk memperkuat langkah nyata dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi di berbagai sektor.
Menurutnya, Harkordia harus dimanfaatkan sebagai peluang untuk melakukan pembenahan menyeluruh demi perubahan ke arah yang lebih baik.
BACA JUGA:Dua Partai Besar Siap Tampung Jokowi
“Saya sebagai Plt Gubernur Bengkulu, ingin menjadikan Hakordia ini sebagai momentum penting untuk memperkuat upaya menekan angka korupsi di Bengkulu,” ujar Rosjonsyah.
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, mengatakan bahwa korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang menghambat pembangunan.
Ia menegaskan pentingnya upaya pemberantasan korupsi yang menyeluruh, sesuai arahan Presiden RI Prabowo Subianto.
BACA JUGA:Pilkada Kondusif, Kapolres Apresiasi Masyarakat
“Pemberantasan korupsi harus dilakukan mulai dari pemerintah pusat hingga ke tingkat desa atau kelurahan," kata Budi.
Budi juga mengimbau seluruh aparat penegak hukum untuk tegas dalam menjalankan tugasnya. Jika korupsi berhasil diberantas, dampaknya akan sangat positif bagi perkembangan ekonomi bangsa.