BENGKULU - Ribuan personel gabungan TNI dan Polri dibantu stakeholder terkait disiagakan mengamankan libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Perusahaan juga dilarang mengoperasikan kendaraan besar untuk mengurangi kemacetan.
Wakapolda Bengkulu Brigjen Pol Agus Salim mengatakan pengamanan dibantu dari TNI 800 personel, termasuk Pemkab/Pemkot. "Kegiatan Nataru tahun ini spesial karena bersamaan dengan agenda nasional Pemilu. Rakor seperti ini perlu dilaksanakan untuk memastikan kesiapan pengamanan Nataru," kata Agus usai Rakor lintas sektoral yang dihadiri TNI, pemerintah daerah dan instansi terkait di Aula Adem Polda Bengkulu, Senin (18/12). Selain personel, 15 pos pengamanan dan 15 pos pelayanan juga disiagakan selama libur Nataru. Agus mengaku kesiapan ini guna menghadapi potensi atau titik rawan kamtibmas dan kerawanan bencana alam. Termasuk kenaikan arus lalu lintas dan kendaraan akibat libur panjang. "Ada rawan kemacetan dan rawan longsor. Instansi pemerintah juga sudah menyiagakan alat berat, jadi bersama-sama siaga karena ini hari libur," tegas Agus. Polri juga siap mendukung kebijakan Pemprov Bengkulu yang melarang kendaraan besar kecuali kendaraan sembako beropeasi mulai 23 Desember hingga 3 Januari 2024. Kebijakan ini akan diawasi secara bersama-sama. Sementara itu, Asisten II Setda Provinsi Bengkulu R.A Denni mengatakan kebijakan pelarangan operasional kendaraan besar dilakukan guna mencegah kemacetan lalu lintas selama libur Nataru. Pemprov Bengkulu sudah menyurati perusahaan besar di Bengkulu untuk tidak mengoperasikan kendaraan sementara waktu. "Pak Gubernur sudah menyurati perusahaan-perusahaan yang ada di Bengkulu. Tanggal 23 Desember (2023) hingga 3 Januari (2024) untuk tìdak mengoperasikan kendaraan besar agar lalu lintas lancar," tutur Denni. (cia)
Kategori :