radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Ada tren terbaru di masyarakat dalam memanfaatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi.
Data SPBU Kutau Bengkulu Selatan, konsumsi BBM Pertamax meningkatkan tajam beberapa bulan terakhir.
BACA JUGA:Program Pemutihan Pajak Selesai, Samsat Bengkulu Selatan Kumpulkan Rp18,8 Miliar
Jika sebelumnya pihak SPBU kesulitan menghabiskan kuota pertamax sebanyak 8 ton sehari. Saat ini malah kuota tersebut kekurangan, pertamax hanya bertahan hingga pukul 10.30 WIB saja, selepas itu habis dibeli masyarakat.
Pengawas SPBU Kutau Agustin Martoni (42) membenarkan tren tersebut. Dirinya menyebut faktor utama yang mempengaruhi tingginya minat beli masyarakat terhadap BBM pertamax yakni karena penurunan harga jual dari PT. Pertamina beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Pleno Tingkat PPPK Rampung, Tak Ada Keberatan Saksi
Saat ini harga jual pertamax di SPBU hanya Rp12.550 per liter atau nyaris sama dengan harga eceran pertalite.
“Memang benar pertamax saat ini diminati masyarakat dan berimbas juga dengan kelancaran bbm subsidi. Per hari kami sediakan 8 ton pertamax, tapi selalu habis dengan cepat bahkan tidak sampai setengah hari,” ujarnya kepada Rasel, Jumat (29/11/2024) pagi.
BACA JUGA:Jangan Ada Lagi Desa di Bengkulu Selatan Blank Spot
Lanjut Agustin, faktor lain yang membuat masyarakat semakin tertarik memanfaatkan BBM pertamax yakni adanya kekhawatiran masyarakat akan bbm oplosan yang dijual bebas di luar.
Sehingga, dengan membeli BBM langsung di SPBU atau Pertashop, maka potensi kendaraan terkena BBM oplosan semakin kecil.
BACA JUGA:Rifai-Yevri Tolak Hasil Pilkada Bengkulu Selatan, Pastikan Gugat ke MK
“Intinya kami senang dengan antusias masyarakat yang mulai memanfaatkan pertamax sebagai konsumsi kendaraan sehari-hari. Mudah-mudahan saja ini terus meningkat dan berimbas pada stabilnya penyaluran bbm,” bebernya.
Sementara untuk tambahan kuota BBM masa depan, Agustin menyebutkan bahwa pihaknya telah mengupayakan tambahan kuota BBM.
BACA JUGA:SKB CPNS Pemprov Bengkulu Digelar 9 Desember