radarselatan.bacakoran.co - TAIS, Insiden pengusiran wartawan salah satu media cetak yang ingin meliput pembahasan anggaran di Ruang Komisi I DPRD Seluma, Senin (18/11) sempat menarik perhatian banyak pihak.
Atas peristiwa itu Waka I DPRD Seluma, Samsul Aswajar menyampaikan permintaan maaf kepada wartawan serta organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Seluma. Samsul mengatakan bahwa insiden tersebut terjadi karena kesalahan komunikasi.
BACA JUGA:Jokowi Ungkap 4 Permasalahan Mendesak Diselesaikan di Jakarta
BACA JUGA:4 Hari Lagi Masa Kampanye Selesai, Paslon Diingatkan Soal Ini
Serta rekan nya di DPRD Seluma belum memahami terkait hak wartawan untuk meliput saat pembahasan anggaran di DPRD Seluma.
"Secara kelembagaan, kami DPRD Seluma meminta maaf kepada awak media serta organisasi PWI Seluma. Kejadian tersebut sebenarnya hanya mis komunikasi saja," tegas Waka I DPRD Seluma.
BACA JUGA:Lembah Nan Indah di Pegunungan Alpen, Tempat Sakral Namun Eksotik yang Bernama Bavona
BACA JUGA:Taman Kelinci Ciwide, Tempat Wisata Edukasi Cocok Untuk Anak Anak
Samsul menambahkan, selama ini DPRD Seluma selalu membahas anggaran secara terbuka. Serta tidak pernah membatasi wartawan untuk melakukan peliputan secara langsung.
"Selama ini kami selalu terbuka, bahkan saat pembahasan anggaran di tingkat Banggar pun selalu kami persilahkan rekan media untuk meliput," tegas Samsul Aswajar.
BACA JUGA:Gabah Padi dan Beras Semakin Mahal, Keuntungan Bagi Petani Bengkulu Selatan
BACA JUGA:Ketua DPD RI Ajak Warga Bengkulu Selatan Ciptakan Demokrasi Sejuk
Seperti diketahui salah seorang awak media cetak di Kabupaten Seluma pada Senin (18/11) tidak diperbolehkan untuk melakukan peliputan oleh Ketua Komisi I DPRD Seluma Hendri Satrio.
Hendri Satrio meminta kepada wartawan media cetak tersebut keluar dari ruangan komisi. Serta menghentikan pembahasan yang sedang berlangsung.
BACA JUGA:Selalu Prioritaskan Pelayanan Sosial Masyarakat