radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Di tengah meluasnya serangan penyakit ngorok yang disebabkan virus Septicaemia Epizootica (SE) pada hewan ternak di Bengkulu Selatan.
Justru muncul kecurigaan masyarakat akan adanya oknum yang memanfaatkan situasi untuk membeli ternak dengan harga murah.
BACA JUGA:Datangi Tukang Parkir, Satlantas Polres Bengkulu Selatan Ingatkan Hal Ini
Pemilik ternak curiga ada yang dengan sengaja menebar racun potassium sehingga semakin banyak ternak yang mati.
Seperti halnya yang terjadi di Desa Padang Jawi Kecamatan Bunga Mas, Minggu (27/10/2024) warga setempat dihebohkan dengan kasus kematian mendadak hewan ternak sapi bali jantan milik Dasrul (50) dan Ris (50).
Saat ditemukan kondisi ternak sapi berukuran besar tersebut sudah sekarat dengan buih bergelembung di bagian mulut. Padahal sebelumnya sapi tersebut tidak terlihat gejala sakit, apalagi menderita ngorok.
“Jadi memang kasus penyakit ngorok di Bunga Mas ini cukup tinggi, tapi belakangan ini kami curiga, sebab hewan ternak mati sangat tidak wajar.
BACA JUGA:Tes CPNS Digelar Kamis, BKPSDM Seluma Terbitkan Surat Pernyataan Untuk Peserta Dari Luar
Salah satunya sapi Dasrul dan Ris mati dengan mulut berbuih serta perut menggelembung. Kami curiga ini ada oknum yang melakukan penebaran racun potassium,” ujar Buyung Khalil (50) warga setempat.
Lanjut Buyung Khalil, kecurigaan selanjutnya seketika warga melakukan penyembelihan hewan ternak tersebut.
Saat disembelih hewan ternak tidak berdaya sama sekali. Bahkan tidak terjadi perubahan suhu tubuh hewan ternak sebagaimana kasus serangan virus SE maupun jembrana.
“Kalau SE dan jembrana, sudah pasti suhu tubuh ternak sangat panas. Selain itu, meski mau disembelih, ternak masih tetap bergerak kuat. Tapi ini langsung lemah begitu saja, bagian lidah menghitam dan seperti keracunan,” jelas Buyung.
BACA JUGA:Dibawa Hingga Ke China, Kayu Kunyit Dihargai Segini
Oleh karena itu lanjut Buyung, pihaknya berharap Dinas Pertanian (Distan) Bengkulu Selatan melakukan pengecekan sampel menyeluruh hewan ternak yang mati di tengah kasus SE.
Hal ini untuk mengantisipasi adanya oknum tertentu berbuat nakal. Apalagi memanfaatkan isu SE dengan perbuatan negatif.