radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Hingga Senin (21/10/2024), lebih dari 1200 ekor hewan ternak sapi dan kerbau di Bengkulu Selatan yang mendapatkan vaksinasi dari Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinas Pertanian (Distan) Bengkulu Selatan.
Vaksinasi tersebut diberikan lantaran sebulan terakhir wilayah Bengkulu Selatan sangat banyak ditemukan kasus penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE). Akibatnya banyak hewan ternak yang ditemukan mati mendadak.
BACA JUGA:Rumah Warga Padang Lebar Dilalap Si Jago Merah
Kepala Distan Bengkulu Selatan, Sakimin, S.Pt mengatakan dengan vaksinasi yang dilakukan, diharapkan hewan ternak masyarakat lebih kebal terhadap virus SE dan bisa menekan angka kematian mendadak ternak. Selain itu vaksinasi juga akan memutus mata rantai penyebaran virus SE di berbagai lokasi peternakan.
“Serangan SE sangat luar biasa, sepekan sudah ratusan ternak mati mendadak. Ini tidak bisa dibiarkan, dan kami langsung mengambil langkah cepat dengan melakukan vaksinasi,” jelas Sakimin.
BACA JUGA:Total Hadiah Rp 38 Juta, Bupati Harapkan Ini Dari Gelaran TARKAM
Lanjut Sakimin, serangan SE terbilang ganas dengan angka kematian yang sangat besar. Bahkan, ternak yang terkena SE dan tidak ditangani lebih dari 24 jam bisa berakibat fatal. Sebab virus SE langsung menyerang system pernafasan.
“Kalau sudah parah, di mulut dan hidung ternak sampai keluar lender. Tak hanya itu, ternak juga mengalami demam tinggi hingga kehilangan nafsu makan,” jelasnya.
BACA JUGA:Rp 1,4 Miliar Untuk Mobnas Pimpinan DPRD Seluma
Kemudian, ternak juga akan stress karena bagian mata terasa panas. Jika sedang mengandung dengan usia emrio yang masih muda, maka besar kemungkinan calon anakan ternak bakal gugur.
Tak hanya itu, serangan SE juga menurunkan berat badan secara cepat sehingga ternak yang terserang virus ini akan mudah sekali kurus.
BACA JUGA:640 Ton Pupuk Gratis Segera Disalurkan
“Jadi peternak harus banyak-banyak berikan cairan terhadap hewan peliharaan. Sebab, masa serangan virus ini akan menyebabkan ternak dehidrasi karena suhu tubuh meningkat drastic,” bebernya.
Hanya saja, Sakimin menambahkan masyarakat agar tidak terlalu panic menghadapi kasus SE tersebut.
BACA JUGA:Kemendagri Kembali Imbau Daerah Antisipasi Lonjakan Inflasi