RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) kembali mengusulkan sebanyak 115 SDN BS untuk mendapatkan bantuan komputer gratis dari Kemendikbudristek RI tahun anggaran 2025. Usulan ini telah disampaikan Disdikbud BS melalui proposal resmi dan diharapkan terealisasi sesuai rencana.
BACA JUGA:Pengentasan Kemiskinan Harus Didukung Data Akurat
BACA JUGA:Sekolah di Kembang Seri Butuh Perhatian Pemerintah
Kasubbag PPE Disdikbud BS Yen September, S.Pd.I mengaku fasilitas komputer sangat penting untuk menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Pasalnya, kegiatan pembelajaran saat ini sudah 50 persen mengarah pada sistem digital. “Usulan komputer telah kami sampaikan ke pusat. Kami optimis semuanya terealisasi,” ujarnya.
BACA JUGA:Bupati Bengkulu Selatan Ajak Manfaatkan Lahan Secara Optimal
BACA JUGA:WVI Resmikan 318 Filter Air Rumah Tangga dan Apresiasi Kampanye CTPS
Dijelaskan Yen, selain paket komputer. Pihaknya juga mengusulkan bantuan printer, proyektor serta jaringan internet sekolah. Hal ini guna menunjang kemampuan penguasaan ilmu teknologi informasi siswa selama duduk di bangku sekolah. “Sekarang ini, dari 115 SDN di Bengkulu Selatan baru sekitar 65 persen yang sudah lengkap komputernya. Itupun juga ada yang rusak parah. Maka itu, di tahun depan kami target fasilitas komputer sudah merata,” jelasnya.
BACA JUGA:Studi Tiru, Dorong Perubahan Perilaku Pengelolaan Sampah
BACA JUGA:Sekda Ingatkan ASN, Jangan Like Atau Share Tentang Calon Pilkada
Bagi sekolah yang masih kekurangan fasilitas komputer maupun fasilitas pembelajaran lainnya. Yen meminta agar segera mengirimkan proposal ke Disdikbud BS. Nantinya proposal itu akan diteruskan ke pusat agar nanti dapat direalisasikan.
BACA JUGA:Dinas Perikanan Bengkulu Selatan Ingatkan Pengelola SPBU Pasar Bawah Bayar Retribusi
BACA JUGA:Dipenjara 4 Tahun dan Wajib Kembalikan Rp323 Juta, Eks Kepala SMK AL Malik Masih Pikir-pikir
“Operator harus aktif mengecek kelengkapan pembelajaran. Kalau lalai, takutnya fasilitas semakin buruk dan mempengaruhi kegiatan pendidikan,” demikian Yen.
(rzn)