Hewan Ternak “Liar” Digasak Maling, Siapa Salah?
Ilustrasi-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Kasus pencurian hewan ternak (curnak) di Bengkulu Selatan masih sering terjadi. Siapa yang salah?
Belum lama ini satu ekor sapi milik warga dipotong menjadi dua bagian oleh pelaku curnak di sekitaran Jalan Dua Jalur Gunung Ayu Kecamatan Kota Manna. Pelaku curnak kabur karena aksinya terpergok warga.
BACA JUGA:Teddy-Gustianto Daftar ke KPU Seluma di Hari Kedua
Maraknya kasus curnak ini jelas membuat resah masyarakat, khususnya warga yang memiliki hewan ternak.
Namun aksi curnak terjadi sebetulnya bukan sepenuhnya salah pelaku. Tapi ada unsur kelalaian pemilik ternak karena membiarkan hewan ternak berkeliaran bebas di tempat umum.
BACA JUGA:Belum Disahkan, Dua Raperda Tunggu Fasilitasi Kemendagri
Hewan ternak seperti sapi, kerbau, dan kambing yang berkeliaran bebas di tempat umum, apalagi tempatnya sepi, gelap, dan berada dekat dengan jalan lintas tentu saja menggoda pelaku curnak. Hal itulah yang memunculkan niat mereka untuk melancarkan aksi.
BACA JUGA:ASN Diminta Verifikasi NIK Dengan NIP di Aplikasi MyASN BKN
“Hewan ternak yang diliarkan, dalam artian tidak dikandangkan oleh pemiliknya, tentu sangat rawan menjadi sasaran pelaku curnak. Soalnya sapi ataupun kerbau yang berkeliaran bebas sangat memudahkan pelaku curnak untuk beraksi,” kata Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Florentus Situngkir, SIK.
BACA JUGA:DPO Pembacok Polisi Akhirnya Ditangkap, Dirikan Pondok Tuk Hidup di Kebun
Artinya, sambung Kapolres, agar hewan ternak tidak menjadi sasaran pelaku curnak, pemilik ternak sebaiknya bertanggungjawab terhadap hewan ternak.
BACA JUGA:Dukcapil Optimalkan Layanan Kependudukan Untuk Pelamar CPNS
Hewan ternak dikandangkan, apalagi saat malam hari. Jangan biarkan berkeliaran bebas dimana saja. Selain rawan curnak, ternak berkeliaran juga menganggu ketertiban umum dan masyarakat.