Objek Wisata Napal Jungur Masih Ditutup Polisi, Penyelidikan Berjalan
Objek wisata pemandian di Desa Napal Jungur masih ditutup pasca insiden pengunjung tewas tenggelam-DOK/Fauzan-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, LUBUK SANDI - Sampai saat ini objek wisata pemandian umum di Desa Napal Jungur Kecamatan Lubuk Sandi masih ditutup.
Penutupan ini setelah peristiwa tenggelamnya salah seorang pengunjung serta mengakibatkan korban meninggal dunia pada Rabu 16 Oktober lalu. Serta sampai saat ini aparat Polsek Sukaraja masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tenggelamnya pengunjung tersebut.
BACA JUGA:Awasi Politik Uang, Polres Seluma Siagakan Personel
BACA JUGA:YHS Ajak Masyarakat Nikmati Sunnah Berkuda
Kapolres Seluma AKBP Arif Eko Prastyo SIK didampingi Kapolsek Sukaraja, Iptu Catur Teguh membenarkan mengenai hal itu. Kapolsek mengatakan, saat ini Polsek Sukaraja sudah memeriksa saksi di TKP. Baik dari keluarga korban maupun dari pengelola objek wisata di Desa Napal Jungur tersebut. Serta dalam waktu dekat akan melakukan gelar perkara untuk memastikan kelanjutan penyidikan kasusnya.
BACA JUGA:DPRD Seluma Bakal Cek Seluruh HGU Perkebunan
BACA JUGA:Gelar Pelatihan Imam dan Khatib
“Penyelidikan masih berjalan, kami sudah meminta keterangan dari keluarga korban. Kemudian dari pihak pengelola objek wisata Desa Napal Jungur,” tegas Catur Teguh. Para saksi yang sudah dimintai keterangan diantaranya adalah 14 orang rekan korban turut mandi bersama korban dan pengelola wisata.
BACA JUGA:Siram Rohani Siswa, Datangkan Penceramah ke Sekolah
BACA JUGA:Keindahan Pantai Batu Tihang Di Pesisir Barat, Mempesona, Cocok Untuk Tempat Berlibur
“Sejauh ini informasi yang kami dapatkan, pengelola telah mematuhi SOP dan kemungkinan korban tidak bisa berenang,” tegas Kapolsek Sukaraja.
Sementara itu Ketua Pokdarwis Napal Jungur, Maman Yudiansyah mengaku pasca kejadian pihaknya sudah melakukan evaluasi dan meningkatkan fasilitas yang ada demi keamanan dan kenyamanan wisawatan.
Dirinya berharap kepada kepolisian dapat segera memberikan keputusan terbaik, mengingat saat ini aset di wisata pemandian Desa Napal Jungur sudah mulai tidak terawat, selain itu rekan rekan pengelola juga kehilangan mata pencaharian pasca ditutupnya tempat wisata itu.
BACA JUGA:Bawaslu Bengkulu Selatan Tingkatkan Pengawasan Saat Masa Tenang