7 Orang Terkaya Di Sumatera Barat Tahun 2024, Ushanya Menggurita di Berbagai Daerah, Ini Orangnya
ILUSTRASI: Ilustrasi orang terkaya-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - Orang Sumatera Barat yang biasa disebut orang Minang memiliki karakter pekerja keras.
Laki laki dari ranah minang ini sebagian besar merantau ke daerah lain untuk berusaha. Sebagian besar mereka membuka usaha perdagangan dan bisnis.
Bahkan tak sedikit orang minang sukses membangun perusahaan besar dan ada yang memiliki brand ternama.
Tahun 2024 ini ada 7 orang terkaya di Sumatera Barat, usahanya menggurita di berbagai daerah di Indonesia.
BACA JUGA:7 Kota Terdingin di Pulau Sumatera, Pagar Alam Nomor 1, Ini Daftar Kotanya
BACA JUGA:Hasil Coklit, Ini Jumlah Daftar Pemilih di Bengkulu Selatan
Berikut ini daftar nama orang terkaya di Sumatera Barat tahun 2024:
1. Muhammad Kashmir
Muhammad Kashmir berasal dari Lubuk Basung, Kabupaten Agam. Dia adalah salah satu pengusaha terkaya di Sumatera Barat.
Pria berusia 70 tahun ini memulai perjalanan suksesnya dari bawah. Ia mengelola empat perusahaan besar, termasuk PT Aniteda Arkato yang didirikan pada 1 Oktober 1990.
Perusahaan ini bergerak di bidang penyewaan alat berat dan memiliki sekitar 718 unit alat berat dengan nilai rata-rata 4 miliar per unit.
Usahanya berkembang pesat di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Pulau Jawa, Lampung, Riau, Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Kalimantan, dan Sulawesi.
BACA JUGA:Jelang Berkantor di IKN, Presiden Jokowi Sebut Suplai Air Sudah Siap
BACA JUGA:Coklit Data Pemilih Sudah 100 Persen, Pastikan Tidak ada Suara yang Hilang
2. Bas Rizal Koto
Bas Rizal Koto, pria asal Padang Pariaman yang lahir pada 11 Oktober 1959, dikenal dalam berbagai bidang usaha seperti media, percetakan, pertambangan, dan perhotelan.
Meskipun ia lahir dari keluarga miskin dan hanya tamat SD, Rizal Koto berhasil membangun bisnisnya dari nol di Riau dan Sumatera Barat.
Kini, ia dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Sumatera Barat berkat kerja keras dan tekadnya.
BACA JUGA:Pengusaha Hingga Militer Siap Ramaikan Pilkada Bengkulu Selatan
BACA JUGA:Pengusaha Bengkel Diimbau Jangan Menjual Knalpot Brong
3. A. Zahin Kassim
A. Zahin Kassim, seorang pengusaha sekaligus politikus dari Pariaman, menyelesaikan pendidikan di Universitas Hamburg, Jerman.
Setelah itu, ia melanjutkan bisnis ayahnya. Perusahaan terkenal yang ia kelola adalah PT Suka Fajar Ltd, yang bergerak di sektor hotel, rumah sakit, toko, dan pertanian.
Pria yang lahir pada 8 Agustus 1945 ini telah sukses mengembangkan berbagai usaha di sektor-sektor tersebut.
BACA JUGA:Pengusaha Tambak Diminta Berdayakan Warga Lokal
BACA JUGA:Pengusaha Wajib Sampaikan LKPM, Ini Dasar Hukumnya
4. Nurhati Subakat
Nurhati Subakat, lahir di Padang Panjang pada 27 Juli 1950, memulai karirnya sebagai apoteker di Padang sebelum merantau ke Jakarta.
Ia adalah pendiri dan komisaris utama PT Paragon Technology and Innovation, yang mengelola merek kosmetik terkenal seperti Wardah, Make Over, dan Catrice.
Perusahaan ini merupakan pionir dalam kosmetik halal dan menguasai sekitar 30% pangsa pasar kosmetik Indonesia.
BACA JUGA:Lahan Cagar Alam Diduga Dikuasai Perusahaan, Jaksa dan BPN Turun ke Lapangan
BACA JUGA:Ikuti Tren Bisnis Rasulullah, GP Ansor Pino Raya Bakal Kembangkan Kambing Super
5. Asrildas
Asrildas lahir di Koto Baru, Solok pada 10 Oktober 1954, memulai karirnya sebagai tukang cukur rambut keliling dan penjual rokok.
Berkat kerja keras dan ketekunannya, ia berhasil merintis bisnis di bidang perhotelan, penerbitan, dan perdagangan buku.
Meskipun pernah mengalami kebangkrutan, Asrildas kini sukses sebagai pemilik hotel dan penerbit buku di berbagai kota, termasuk Solok, Padang, Medan, dan Bandung.
BACA JUGA:Honda Luncurkan Scoopy Terbaru, Hadir Dalam Dua Tipe, Lebih Keren
BACA JUGA:4 Danau Tersembunyi di Sumatera Barat, Ada yang Berada Di Atas Bukit, Ini Nama Danaunya
6. Emil Abbas
Emil Abbas lahir di Gugu, Kabupaten 50 Kota, dia adalah pendiri dan pemilik Easco Holding, ia mengelola 30 anak perusahaan di bidang pertambangan, industri, pelabuhan, kehutanan, dan keuangan.
Emil memulai bisnisnya di Kalimantan Timur pada 1981 dengan mendirikan PT Raji Karya Sakti.
Dia juga dikenal sebagai pengusaha pertama yang mendirikan asuransi nasional syariah di Indonesia dengan mendirikan Asuransi Mubarakah dan Bank Syariah Ibdurrahman, yang kini memiliki 30 cabang di 22 provinsi.