LUCU! 3 Siswa SMK Aisyiyah Ditulis Naik Kelas di Raport, Padahal Tidak Naik Kelas
KENA PRANK: Wali murid dan siswa SMKS Aisyiyah yang kena prank pihak sekolah terkait kenaikan kelas saat ditemui, Kamis (25/7/2024)-Gio-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - PASAR MANNA, Kejadian lucu dan aneh dialami tiga siswi SMKS Aisyiyah Bengkulu Selatan berinisial ND, LP, dan SPA.
Ketiganya seperti kena prank atau dikerjai pihak sekolah. Pasalnya dibuku raport semester dua yang diterima beberapa waktu lalu, ketiga siswi ini ditulis naik ke kelas XII oleh pihak sekolah.
BACA JUGA:2 Nyawa Melayang, Polisi Dalami Motif Perkelahian Maut di Bengkulu Selatan
BACA JUGA:Luar Biasa, 9 Ruas Jalan Di Bengkulu Selatan Mulus
Tapi saat akan daftar ulang, ketiganya dikatakan tidak naik kelas oleh pihak sekolah. Hal itu jelas membuat tiga siswi dan orang tua mereka kecewa.
Pihak sekolah terkesan memberi harapan palsu yang mematahkan semangat mereka menuntut ilmu untuk menamatkan pendidikan di jenjang sekolah lanjutan tingkat atas.
BACA JUGA:Junjung Tinggi Persaudaraan, Tinggalkan Pertikaian
BACA JUGA:Disdukcapil Luncurkan Program Melati Kacerling
ND, LP, dan SPA mengaku kecewa dengan pihak sekolah. Saat mereka menanyakan hal tersebut ke pihak sekolah, ketiga siswa ini tidak diberi penjelasan yang rinci terkait alasan mereka dikatakan tidak naik kelas padahal dirapor ditulis naik kelas.
“Waktu mau daftar ulang, saya datang ke sekolah dan bertemu dengan pak Rido (kepala SMKS Aisyiyah). Waktu itu pak Rido mengatakan kalau anak saya (ND) tidak naik kelas, sehingga tidak bisa daftar ulang.
BACA JUGA:Antisipasi Lonjakan Inflasi, Tim DKP Bengkulu Selatan Pantau Harga Sembako
BACA JUGA:Ikuti Tren Bisnis Rasulullah, GP Ansor Pino Raya Bakal Kembangkan Kambing Super
Kemudian pak Rido menyuruh saya menemui ibu Emi (pembina SMKS Aisyiyah),” kata Dewi Zaudah, orang tua ND. Demi anaknya bisa sekolah lagi dan tamat SMK, Dewi Zaudah kemudian menemui pembina SMKS Aisyiyah.
Setelah bertemu Elmiza Martafani, ia kemudian diajak lagi ke sekolah untuk membahas persoalan tersebut bersama kepala sekolah dan dewan guru yang lainnya.