5 Cara Mendeteksi Cadangan Emas Berdasarkan Bentuk Tanah, Tak Perlu Alat, Bisa Dilakukan Oleh Siapapun

EMAS: Para pemburu emas sedang mendulang emas di sungai-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - Emas adalah logam mulia yang banyak diburu karena harga jualnya sangat tinggi.

Namun untuk menemukan cadangan emas di alam bukanlah perkara mudah. Selain membutuhkan upaya ekstra untuk memisahkan biji emas dari material pasir, tanah dan bebatuan, juga ada cara khusus yang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan biji emas.

Berdasarkan pengalaman para pennambang tradisional di Indonesia, ada 5 cara mendeteksi keberadaan biji emas.

BACA JUGA:Spanyol Satu-satunya Negara Tampil Sempurna di Fase Grup Piala Eropa 2024

Metode yang digunakan hanya dengan mengamati struktur dan warna tanah. Untuk mempraktekkan cara ini tidak membutuhkan alat khusus, siapa saja bisa melakukannya.

Biasanya cadangan emas berada di sekitar aliran sungai, perbukitan atau di daerah pegunungan.

Berikut adalah ciri ciri lahan mengandung biji emas yang dirangkum raselnews.co dari berbagai sumber.

BACA JUGA:Berapa Lama Harga Kopi Bertahan Mahal, Petani Kopi Indonesia Mulai Ketar Ketir, Ini Prediksinya

1. Material Pasir Hitam

Jika tekstur tanah banyak terdapat pasir hitam, besar kemungkinan lahan itu mengandung biji emas.

Namun tidak semua tekstur tanah seperti ini mengandung biji emas, namun sebagian besar biji emas ditemukan pada lahan yang memiliki tekstur tanah bercampur material pasir hitam.

Diketahui emas salah satu zat paling berat sekitar 19 kali dari berat air.

Sehingga hal apapun yang terbawa oleh air dan aliran sungai, emas adalah yang pertama kali jatuh dan mengendap di dasar yang paling dalam. Meski tidak semua pasir hitam memiliki emas, namu teknik pendulangan layak dicoba untuk memastikan kandungan logamnya.

BACA JUGA:Jutaan Ton Pasir Besi Tertimbun Di Sepanjang Pantai Bengkulu, Ini Lokasinya

2. Terjadi Perubahan pada Warna Tanah

Perubahan yang terjadi adalah berwarna kuning, kemerahan namun ada yang berwarna hitam pula selama tidak teroksidasi yang mengandung material besi.

Perubahan warnah tanah ini ada yang berbentuk lapisan dan ada juga yang berbentuk urat ukuran besar.

Warnah tanah tersebut berubah akibat bercampur dengan serbuk besi atau bijih besi, menjadi salah satu indikator emas berada di lokasi tersebut.

Berbeda dengan logam lain, emas justru dapat ditemukan dengan material tersebut.

BACA JUGA:Warga Satu Kampung di Bengkulu Selatan Lenyap Tak Berbekas, Bukti Kesaktian Si Pahit Lidah Jika Sudah Murka

3. Tanah sampai Batuan berwarna Putih

Alasan tanah dan batuan menjadi berwarna putih, karena adanya pengaruh asam dari endapan emas didalam tanah tersebut.

Membuat material tanah dan batuan berubah memutih menjadi lebih terang dari batuan terdekat lainnya.

4. Bebatuan yang berkumpul di Satu Sudut Titik kontak dari berbagai jenis bebatuan adalah tanda lain bahwa emas, kemungkinan berada di tempat tersebut.

Titik kontak biasanya berada diantara material jenis batuan yang berkumpul pada satu sudut mencapai 190 derajat.

Indikator tersebut kadang dihiraukan oleh pencari emas pemula. Adanya kontak dari berbagai bebatuan seringkali jadi indikator terdapat emas di sekitarnya.

BACA JUGA:Warga Satu Kampung di Bengkulu Selatan Lenyap Tak Berbekas, Bukti Kesaktian Si Pahit Lidah Jika Sudah Murka

5. Material batu kuarsa

Sebagian batuan dengan jenis kuarsa selalu mengandung emas, termasuk ketika batuan tersebut rusak dan rapuh yang memungkinkan emas tersebut dapat ditemui.

Sayangnya, batuan jenis ini justru dianggap jelek dan tidak menarik oleh kebanyakan orang yang melihatnya.

Namun potongan coklat atau orange yang didalamnya terkandung kuarsa kotor merupakan pirit besi teroksidasi, umumnya disana dapat ditemukan emas.

Itulah ciri tanah yang mengandung biji emas yang bisa dijadikan pedoman bagi para pemburu emas di alam liar. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan