Pemkab Bengkulu Selatan Terus Berupaya Hapuskan Kemiskinan Ekstrim

ARAHAN : Sekda, Sukarni memberi arahan saat rapat koordinasi (Rakor) penanggulangan kemiskinan ekstrim-WAWAN/Rasel-radarselatan.bacakoran.co

Target Nol Persen Kemiskinan Ekstrim Tahun 2024

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan melalui Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM) Bappeda - Litbang Bengkulu Selatan menggelar rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah dan penghapusan kemiskinan ekstrem tahun 2024.

Hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah pusat yang terus berupaya mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia sesuai target nol persen pada tahun 2024 yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo.

BACA JUGA:115 Pelajar Kaur Lolos Seleksi Administrasi Kuliah Gratis

Berbagai upaya telah dilakukan salah satunya melalui Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) untuk Optimalisasi Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dilakukan Pemkab BS dalam upaya menghapus kemiskinan ekstrim di daerah.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bengkulu Selatan, Sukarni, M.Si mengatakan, pentingnya kerja bersama dengan melibatkan semua pemangku kepentingan untuk menghapus kemiskinan ekstrem di Bengkulu Selatan. 

BACA JUGA:Bupati Tinjau Irigasi Rusak, Dinas PUPR Segera Bertindak

"Penting kita untuk kerja bersama dalam melaksanakan intervensi-intervensi melalui penurunan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan, dan meminimalkan kantong kemiskinan yang berbasis Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE)," jelas Sukarni.

Ia juga menekankan agar Pemerintah Desa (Pemdes) tidak ragu untuk menggunakan Dana Desa (DD) dalam mendukung percapatan penghapusan kemiskinan ekstrem di daerahnya masing-masing dengan prinsip komplementaritas, yaitu menambahkan dan melengkapi program-program yang dibiayai dari APBN dan APBD.

BACA JUGA:Gundul Ajak Masyarakat Sukseskan Pilkada Sampai Tuntas

Dengan upaya-upaya penebalan bantuan diharapkan warga miskin ekstrem dapat segera terentaskan sehingga menjadi berdaya dan mandiri. Dikatakan Sekda, kemiskinan ekstrem disebabkan oleh kondisi-kondisi yang multidimensional.

Salah satunya berkaitan erat dengan kualitas lingkungan karena penduduk di daerah miskin cenderung bergantung pada sumber daya alam untuk kelangsungan hidupnya.

BACA JUGA:Capaian Investasi Bengkulu Selatan Rp 433 Miliar, Tahun Ini Ditarget Rp 2 Triliun

Hal ini menjadi kebutuhan global untuk menentukan intervensi keberlanjutan dalam mengatasi tantangan pengentasan kemiskinan dan lingkungan untuk mencapai pembangunan keberlanjutan global yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Intervensi yang berkelanjutan tersebut disamping harus ramah lingkungan juga harus mampu menciptakan lapangan kerja. 

Tag
Share