Bagi Hasil Kebun Tak Jelas, GMS Putuskan Kelola Sendiri Lahan Plasma

RAPAT LUAR BIASA : Petani plasma yang tergabung dalam Koperasi Produsen Graha Mitra Selaras (GMS) menggelar rapat luar biasa, kemarin-Julianto-radarselatan.bacakoran.co

NASAL - Kemelut antara petani plasma yang tergabung dalam Koperasi Produsen Graha Mitra Selaras (GMS) dengan PT Ciputra Bumi Selaras (CBS) yang saat ini manajemen dikelola PT Kuala Gunung Sejahtera (KGS) di Kecamatan Nasal kian meruncing. Kamis (2/11) petani plasma yang tergabung dalam koperasi GMS menggelar rapat luar biasa. Kesepakatannya  petani plasma sepakat akan mengelola sendiri kebun plasma kelapa sawit seluas 420 hektar. Petani plasma yang jumlahnya 360 orang itu juga akan menyampaikan kesepakatan itu ke DPRD Kaur dan Pemkab Kaur. 

"Jadi hasil rapat yang kami gelar seluruh petani plasma sepakatmengelola sendiri lahan plasma,  panen sendiri, jual sendiri, kemudian hasilnya akan kami bagi sendiri," ujar Ketua Koprasi GMS Ahyatul Khair, SE kepada Rasel. Petani plasma juga sepakat menutup seluruh akses masuk kawasan perkebunan kelapa sawit milik PT KGS yang melintasi aset milik petani plasma. Melarang perusahaan masuk ke lokasi plasma apapun alasannya. Rencananya keputusan ini akan mulai dilakukan setelah kesepakatan disampaikan ke Pemkab Kaur dan DPRD Kaur. Pengurus Koperasi GMS juga akan menggelar jejak pendapat dengan DPRD dan Pemkab Kaur. 

"Kami juga akan mendata aset kami, seluruh aset kami yang ada di CBS atau KGS akan kami tarik, termasuk akses jalan bila jalan itu milik kami, maka akan kami larang untuk dilalui. Nantinya kami akan panen sendiri, jual sendiri dan kelola sendiri hasil kebun," tegas Ahyatul Khair diamini pengurus lainnya.

Ia juga tidak membantah bila bagi hasil yang disepakati juga sudah ada yang ditransfer oleh KGS, namun jumlah ini tak sesuai dengan kesepakatan awal, sehingga pihak perusahaan dinilai ingkar. Uang yang ditranfer ke rekening koprasi tidak sesuai dengan perhitungan kesepakatan. "Kami juga sudah meminta nomor rekening perusahaan untuk mengembalikan uang tersebut," tegasnya.

Sementara itu, Koordinator PT KGS, Ginting saat dikonfirmasi mengaku perusahaan sudah mentransfer sejumlah uang ke koperasi GMS. Uang itu merupakan bagi hasil perkebunan plasma. Mengenai nominal dan cara penghitungannya, Ginting mengaku tidak mengetahui secara pasti. Karena penghitungan dilakukan pihak manajemen di Jakarta. "Iya sudah ditransfer pada Oktober, cuma setahu saya masih ada hal yang perlu dituntaskan menurut pihak koperasi. Cuma terkait permasalahannya seperti apa, sudah bukan ranah saya lagi bang, sudah ranah manajemen di Jakarta," jelas Ginting. (jul)

Tag
Share