Tuntutan Tak Dipenuhi, Warga Bakar Ban dan Copot Pagar, Ancam Duduki Kantor Bupati

ANARKIS: Aksi demonstrasi warga Desa Dusun Baru Kecamatan Ilir Talo di halaman kantor Bupati Seluma berlangsung anarkis. Massa sempat merusak pagar besi serta membakar ban bekas di depan pintu gerbang-Fauzan-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, TAIS - Tuntutan warga Desa Dusun Baru agar Bupati Seluma Erwin Octavian memberhentikan Kades mereka dari jabatan, tidak terpenuhi.

Hal itu membuat warga Desa Dusun Baru yang menggelar aksi demonstrasi di halaman kantor Bupati Seluma, Selasa (2/4/2024), melakukan aksi yang agak anarkis dengan mencopot pagar besi kantor bupati, serta membakar ban yang sudah mereka bawa dari awal.

BACA JUGA:Cegah Inflasi Jelang Idul Fitri, Kodim dan Kejari Gelar Bazar Murah

Warga juga mengancam akan menduduki kantor Bupati Seluma jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Hingga pukul 16.30 WIB, warga Desa Dusun Baru masih berada di halaman kantor Bupati Seluma.

Aksi yang dilakukan ratusan warga ini buntut batalnya Bupati Seluma Erwin Octavian menerbitkan SK Pemberhentian Sementara Kades Desa Dusun Baru, Ibran.

Padahal pada aksi yang dilakukan warga sebelumnya, Bupati sudah sepakat akan menerbitkan SK pemberhentian sementara per 1 April 2024.

BACA JUGA:Mantan Kadis PMD Kaur Dituntut 1 tahun 2 Bulan Penjara

Menggunakan belasan mobil dan motor, rombongan warga Desa Dusun Baru tiba di pelataran kantor Bupati Seluma sekitar pukul 09.45 WIB.

Begitu tiba, massa yang sudah dihadang personel Polres Seluma ini langsung berusaha memasuki halaman kantor Bupati.

"Masuk, bawa kesini semua, seluruh mobil mendekat ke pagar," ujar salah seorang warga memberikan perintah dalam bahasa Serawai.

Warga kemudian mendekati pagar besi yang sudah dijaga oleh personel Polres Seluma serta Pol PP.

BACA JUGA:Warga Dilarang Buang Sampah Sembarangan, Bupati: Terapkan Pola Hidup Sehat

"Ayo dorong, dobrak, kita masuk kantor bupati," ujar warga lagi. Seruan itu memancing warga melakukan upaya mendorong aparat gabungan yang mengadang.

Aksi saling dorong dapat diredakan setelah salah seorang koordinator lapangan (Korlap) Sikri (45), meminta warga mundur dan tertib.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan