Pentingnya Menjaga Kebersihan
Pentingnya Menjaga Kebersihan -istimewa-radarselatan.bacakoran.co
Oleh : Ustaz liza Wahyuninto Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.
Di hari yang mulia ini, Khatib menyeru kepada diri Khatib pribadi, juga pada jamaah sekalian agar senantiasa menjaga serta meningkatkan takwa kita kepada Allah dengan penuh penghambaan, takwa yang hakiki, yaitu menjauhi segala larangan Allah subhânahu wa ta’âla dan menjalankan perintah-Nya.
Sebab Allah akan selalu menyediakan solusi bagi hamba yang bertakwa. Bahkan Allah akan memberi mereka rezeki yang tidak disangka-sangka kedatangannya.
Dalam Surat at-Thalaq ayat 2 dan 3 Allah berfirman: “Siapa pun yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.”
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah.
Sejak belia kita sering diajarkan oleh orang tua atau guru-guru kita di sekolah tentang pentingnya menjaga kebersihan.
Nasehat tentang kebersihan terus menerus diulang-ulang. Apabila di rumah, setelah makan terdapat butiran nasi yang jatuh, kita diperintahkan untuk memungutnya.
Di sekolah, kita diajarkan menjaga kebersihan dengan adanya jadwal piket bagi setiap siswa. Bahkan, orang tua dan guru tak segan-segan menegur kita apabila tidak menjaga kebersihan, baik di rumah maupun di sekolah.
Sungguh, Islam adalah agama yang mengajarkan kebersihan kepada pemeluknya. Hal tersebut sangat terbukti dalam praktik-praktik keagamaan yang kita lakukan setiap harinya.
Misalnya shalat. Sebelum shalat kita diperintahkan untuk bersuci terlebih dahulu dengan cara berwudhu. Kesucian badan, tempat dan pakaian menjadi syarat sahnya shalat. Ya, memang suci tidak mesti harus bersih, namun ia identik dengan sesuatu yang terlihat bersih.
Contoh lainnya dari praktik kebersihan dalam peribadahan umat Islam adalah setiap muslim laki-laki yang junub dan perempuan yang mengalami haid dan nifas wajib untuk mandi besar. Dalam Al-Qur’an sendiri, terdapat beberapa ayat yang menyinggung tentang kebersihan.
Baik bersih jasmani, yaitu bersih badan, pakaian, tempat dan lain-lain; atau bersih secara rohani, yaitu kebersihan hati kita dari sifat negatif dan penyakit hati seperti sombong, dengki, dan tamak.
Misalnya, dalam Al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 222: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat, dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.”
Ayat yang ini mengandung nilai-nilai ajaran yang penting untuk kita ikuti, yaitu hendaknya kita senantiasa bertobat atas dosa dan kesalahan yang kita lakukan, sebab tobat adalah langkah awal untuk kita menyucikan dan membersihkan batin kita.