Menghias Diri dengan Kebaikan

Menghias Diri dengan Kebaikan-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

Oleh : Dr. Drs. KH. Abdullah Munir, M.Pd

Jamaah Jumat rahimakumullah Pada hari yang mulia ini, khatib mengajak jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Bertakwa kepada Allah yaitu adalah dengan menjalankan perintahnya, dan juga menjauhi larangannya. Dengan ketakwaan yang kita laksanakan di dunia, semoga kelak menjadi perisai yang melindungi kita dari api neraka di akhirat.

Jamaah Jumat rahimakumullah  Allah memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa berbuat baik hari demi hari, waktu demi waktu dan masa hingga masa. Allah dan rasul-Nya juga memerintahkan kita semua agar menjadikan dunia ini sebagai ladang amal ibadah yang akan kita siapkan untuk kehidupan kita selanjutnya di akhirat nanti.

Sejatinya kita hanyalah singgah di dunia untuk bersiap-siap menjalankan kehidupan di akhirat.  Oleh karena itu, marilah kita sibukkan diri dengan melakukan kebaikan-kebaikan. Tidak ada kata terlambat untuk beramal baik.

Usia tak bisa membatasi kita untuk mengerjakan aneka kebaikan. Muda atau tua sekalipun sama-sama memiliki kesempatan menghias diri dengan amal-amal saleh.

Satu kalimat yang seringkali kita dengar terkait dengan hal ini, 'ojo leren dadi wong apik' (jangan berhenti jadi orang baik).

Pada kesempatan itu pula kita masih mempunyai kesempatan berbuat kebaikan-kebaikan. Kebaikan untuk diri kita sendiri, kepada sesama, kepada lingkungan,

dan kepada Allah swt sebagai dzat yang telah menciptakan alam dan seisinya, termasuk di dalamnya adalah manusia. Syariat telah menuntun dan menunjukkan kita sejumlah kebaikan, tinggal kita mau menjemput itu atau tidak.

 Jamaah Jumat rahimakumullah  Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat Az-Zalzalah, ayat 7 dan 8 yang artinya,

"Barang siapa berbuat kebaikan sebesar zaroh pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan keburukan sebasar zaroh pun, niscaya ia akan melihat (balasan)nya pula."

Allah swt menegaskan bahwa tak satu pun perbuatan manusia, meski sekecil atom, lepas dari perhatian dan pengawasan Allah swt. Perbuatan baik, betapa pun kecilnya, pasti akan mendapat balasan.

Demikian juga perbuatan jelek pasti akan mendapat balasan. Balasan bisa diterima di dunia ini, dan bisa pula di akhirat kelak. Bahkan tidak menutup kemungkinan ada balasan yang tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat.

Ayat di atas satu sisi sebenarnya memberikan motivasi untuk kita agar senantiasa berbuat baik. Meskipun kebaikan itu adalah hal yang kecil. Karena, sekecil apapun kebaikan itu tidak luput dari catatan Allah swt.

Tag
Share