Hutan Paling Angker di Dunia, Leuweung Sancang Namanya, Tempat Menghilangnya Prabu Siliwangi
ANGKER: Hutan paling angker di dunia-istimewa-radarselatan.bacakorang.co
radarselatan.bacakoran.co - Di ujung Kabupaten Garut, terdapat sebuah hutan yang sangat melegenda dan dikenal karena keangkerannya.
Hutan itu dikenal dengan nama Leuweung Sancang. Hutan ini merupakan salah satu hutan paling keramat di Indonesia, penuh dengan cerita mistis, legenda, dan mitos.
Salah satu kisah yang paling terkenal adalah bahwa Leuweung Sancang dipercaya sebagai tempat di mana Prabu Siliwangi, raja dari Kerajaan Sunda, beserta pasukan harimaunya, Maung, menghilang.
BACA JUGA:Kota Mewah Berada Di Tengah Hutan Lebat, Burj Al Babas, Kota Terbengkalai dan Tak Berpenghuni
Namun, di balik cerita angker tersebut, Leuweung Sancang juga menyimpan keindahan yang luar biasa.
Hutan ini merupakan rumah bagi berbagai jenis flora dan fauna yang terancam punah.
Leuweung Sancang, yang secara harfiah berarti "Hutan Sancang," adalah cagar alam yang terletak di bagian paling selatan Kabupaten Garut, tepatnya di Desa Sancang, Kecamatan Cibalong.
Hutan ini berbatasan langsung dengan Samudra Hindia dan Kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan SK Menteri Pertanian tahun 1959, Leuweung Sancang ditetapkan sebagai kawasan konservasi dengan status cagar alam seluas sekitar 2.157 hektar. Pada tahun 2014, luasnya ditingkatkan menjadi 2.313 hektar.
BACA JUGA:5 Hutan Angker dan Menyeramkan di Sumatera, Sering Menyesatkan Orang, Diyakini Ada Penghuni Mahluk Halus
Di dalam Leuweung Sancang, terdapat hutan dataran rendah, hutan mangrove, serta hutan pantai yang masih sangat alami.
Hutan ini juga menyimpan kekayaan alam berupa pohon-pohon raksasa, batu-batu besar, dan tebing-tebing yang curam.
Selain itu, Leuweung Sancang menjadi rumah bagi ribuan flora dan fauna, termasuk spesies endemik yang hanya bisa ditemukan di hutan ini.
Di balik mitos-mitosnya yang angker, Leuweung Sancang juga terkenal karena keindahan pantainya yang memukau dan lautnya yang jernih.
Bagi sebagian orang, hutan ini dijadikan sebagai destinasi wisata religi, dengan Goa Sancang sebagai salah satu tempat ziarah yang terkenal.
BACA JUGA:Surga Tersembunyi Di Hutan Sibolangit Sumatera Utara, Ada Air Terjun Dua Warna
Leuweung Sancang juga merupakan rumah bagi kekayaan flora yang sangat beragam, seperti pohon Pahalar yang unik dan pohon Kapua, sejenis bakau langka yang hanya hidup di Leuweung Sancang.
Selain flora, hutan ini juga menjadi tempat tinggal bagi satwa langka seperti Owa Jawa, macan tutul Jawa, merak, rusa, dan berbagai satwa lainnya.
Di perairan sekitarnya, terdapat terumbu karang, ikan hias, dan berbagai jenis fauna laut lainnya.
Menurut cerita rakyat, setelah Raden Kian Santang, anak Prabu Siliwangi, memeluk agama Islam, ia mencoba mengajak sang ayah untuk mengikuti jejaknya.
BACA JUGA:Pesona Danau Tapk Kaki di Bukit Daun Bengkulu, Berada di Hutan Belantara, Keindahan Tiada Lawan
Namun, Prabu Siliwangi menolak dan melarikan diri ke Leuweung Sancang, di mana ia dan para prajuritnya konon berubah menjadi Maung Bodas.
Hanya orang-orang dengan ilmu tinggi yang dikatakan bisa memanggil Maung Sancang ini.
Selain mitos hutan, laut Sancang juga menyimpan misteri. Beberapa kapal besar telah kandas di perairan Sancang, menjadikannya kuburan kapal.
Salah satu kapal terbaru yang kandas adalah Enrico3, sebuah kapal tank besar yang kehilangan arah.
BACA JUGA:Fakta Unik Air Terjun Semantung di Lampung, Cipratan Embun Abadi dan Keindahan Hutan Belantara
Walaupun penuh dengan cerita mistis, Leuweung Sancang juga menghadapi ancaman nyata, yaitu perburuan liar. Meskipun luas wilayah hutan masih terjaga, kekayaan alamnya semakin sulit ditemukan.
Beberapa satwa endemik seperti Maung Sancang dan macan tutul Jawa semakin jarang terlihat, bahkan banteng Sancang dikabarkan telah punah. (**)