Sudah Ratusan WNI Di Sudan Dievakuasi, Sebagian Masih Tinggal
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi-IST-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, JAKARTA – Perang Saudara di Sudan menyebabkan ratusan warga Negara Indonesia (WNI) dievakuasi. Sedangkan puluhan orang masih tetap tinggal karena alasan pekerjaan.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada wartawan mengatakan, total warga Negara Indonesia di Sudan yang dievakuasi sebanyak 926 orang. Sedangkan yang tetap tinggal karena alas an pekerjaan sebanyak 40 orang.
BACA JUGA:Lihat Warga Sakit Tak Dirawat, Gusnan Beri Peringatan Tenaga Kesehatan!
"Sudah 926 WNI dievakuasi, ada sekitar 40-an WNI tetap tinggal di Sudan karena beliau-beliau memilih tinggal di Sudan karena alasan pekerjaan atau alasan keluarga," kata Retno kepada wartawan, di Kompleks Istana Kepresidenan, belum lama ini.
Retno menyampaikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan terima kasih atas bantuan otoritas Sudan dalam proses evakuasi WNI. Sebab, evakuasi tersebut bukan hal yang mudah.
"Bapak Presiden sudah menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan otoritas Sudan selama evakuasi. Karena evakuasi kemarin di Sudan bukan evakuasi yang mudah karena menyangkut jumlah yang banyak dan juga situasinya sangat tidak kondusif," ujarnya.
BACA JUGA:Tiga Nelayan Bengkulu Ditangkap Pakai Sabu-sabu
Retno menyebut KBRI Indonesia masih berada di Khartoum. Namun, karena saat ini pindah sementara di Port Sudan dengan alasan keamanan.
"Salah satu yang diapresiasi juga sampai saat ini dari pihak Sudan mengatakan bahwa KBRI Indonesia masih ada di Khartoum tetapi karena alasan keamanan, saat ini KBRI beroperasi dari Port Sudan," ucapnya.
Sebagaimana diketahui perang saudara di Sudan sudah terjadi satu tahun. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar 16 ribu orang terbunuh. Lalu data korban luka ada 33 ribu orang.
BACA JUGA:Limbah Pabrik CPO KGS Mulai Buat Resah, Tim DLH Kaur Ambil Sampel Tuk Diperiksa
Perang ini juga telah menyebabkan lebih dari 9 juta orang mengungsi. Perang juga menyebabkan sekitar 5 juta orang berada di ambang kelaparan. (**)