Kekeringan Ancam Petani, BMKG Sebut 19 Persen Wilayah Indonesia Sudah Masuk Musim Kemarau, Ini Daerahnya

PECAH PECAH: Lahan sawah pecah pecah akibat kekeringan -dokumen rasel-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - Kekeringan kembali mengancam tahun 2024 ini. Khususnya para petani yang menggarap lahan sawah tadah hujan yang hanya mengandalkan sumber air dari langit.

BMKG memprediksi ada tiga wilayah di Indonesia akan mengalami kemarau selama 5 bulan. Terutama wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

BACA JUGA:Rahasia Pohon Petai Berbuah Sepanjang Tahun, Tanpa Kenal Musim, Seperti Ini Caranya

BMKG juga menyebut saat ini sudah 19 persen wilayah Indonesia memasuki musim kemarau.

daerah yang sudah memasuki musim kemarau tersebut adalah Aceh, Sumatera Utara, Riau, pesisir utara dan selatan pulau jawa, Nusa tenggara Barat dan Nusa tenggara Timur.

Pada bulan Agustus diprediksi hanya beberapa daerah yang akan diguyur hujan, itupun intensitasnya sangat rendah yakni wilayah Lampung, Jawa, Bali, NTT, NTB, sebagian Sulawesi Selatan dan tenggara.

BACA JUGA:Penderita Diabetes dan jantung Wajib tahu, Ini Jenis Ikan Yang Berpengaruh Terhadap Penyakit Diabetes

Kemudian pada bulan September peluang hujan terjadi di Jawa, Bali NTB dan NTT.

Musim panas ini tidak hanya memicu terjadinya kekeringan dan menyulitkan petani menggarap lahan pertanian.

Tetapi BMKG juga memprediksi bakal muncul titik panas di sejumlah daerah, sehingga kebakaran hutan dan lahan juga wajib diwaspadai.

BACA JUGA:Kabar Gembira Nih, Seluruh Honorer Bisa Ikut Seleksi PPPK 2024, Dapat Afirmasi Pula

Pemantauan BBMKG terhadap anomali iklim global menunjukkan, masih ada peluang pertumbuhan awan-awan hujan di sekitar wilayah Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai upaya mitigasi dan antisipasi sebelum memasuki puncak musim kemarau.

Salah satu upaya atau langkah mitigasi yang dapat dilakukan adalah dengan penerapan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

BACA JUGA:Cara Membuat Pisang Cepat Matang Sempurna, Tanpa Zat Berbahaya, Hanya Butuh Waktu 2 Hari

Tujuannya untuk mengoptimalkan pertumbuhan awan hujan pada periode transisi sebelum memasuki puncak kemarau sehingga bisa mengisi tampungan air atau waduk di daerah yang berpotensi mengalami kekeringan tersebut.

BMKG menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan TNI Angkatan Udara untuk melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) secara serempak di Pulau Jawa.

BACA JUGA:Suhu Permukaan Bumi Meningkat Cepat, Antisipasi Perubahan Iklim Ekstrem, Perlu lakukan Hal Ini

Langkah tersebut dilakukan dengan mengisi air di 35 waduk guna mengamankan pasokan air terutama pada jaringan irigasi pertanian, sehingga dapat mencukupi kebutuhan air selama musim kemarau.

Kegiatan itu sudah dilakukan pada 30 Mei 2024 hingga 10 Juni 2024 lalu dengan 4 posko yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan