Hikmah Berkurban
Salimudin, M.Pd-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
Hal ini menjadi syiar agama Islam yang boleh jadi akan menjadi jalan buat masyarakat Muslim untuk lebih kuat lagi imannya dan boleh jadi memberikan hidayah kepada orang yang belum Islam. Allah SWT berfirman:
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).” (QS al- Hajj : 34)
Kelima, meningkatkan iman dan takwa
Iman memiliki sifat yazidu wayangkus/kadang naik, kadang turun. Karenanya kita harus berusaha untuk meningkatkan sekaligus memperkuat keimanan dan ketakwaan kita.
Bagaimana cara meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita agar selalu tertanam dalam hati sanubari. Tanpa usaha untuk melakukan kebaikan-kebaikan yang banyak sudah pasti iman dan takwa kita akan menurun dan boleh jadi hilang.
Kemaksiatan dan mudlarat akan menjadikan kehancuran atau kelunturan iman dan takwa. Boleh jadi hal itu merupakan ujian yang diberikan Allah agar kita naik derajatnya. Jika lulus akan naik derajatnya, naik maqomnya ke maqom atau derajat yang lebih tinggi.
Selanjutnya jika kita sampai waktunya berkurban, boleh jadi itu ujian sekaligus harapan agar kita mendapat kebaikan dengan memperoleh keimanan dan ketakwaan yang kuat. Ujian ini juga dialami oleh Nabi Ibrahim. Allah berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah menguji Ibrahim dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu dia menunaikannya.
(Ingatlah) ketika Tuhan berfirman kepadanya: Sesungguhnya Aku akan menjadikan engkau imam bagi seluruh umat manusia. Ibrahim berkata: (Jadikanlah) juga dari keturunanku (imam-imam). Tuhan berfirman: (Perjanjian-Ku) tidak akan sampai kepada orang-orang yang dzalim.” (QS. Al-Baqarah: 124)
Keenam, terpelihara dari sifat kikir dan menjadi beruntung
Berkurban merupakan sifat dan bukti ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Berkurban dengan harta untuk orang tertentu dan kebanyakan orang terasa berat, karena ada hubbud dunya (mencintai dunia), sehingga justru mengumpulkan dunia atau harta bukan membelanjakannya.
Berkurban merupakan pembelajaan harta di jalan Allah. Hanya ridha Allah yang diharapkan, bukan yang lain. Jika seseorang sudah ikhlas memberikan Sebagian hartanya untuk orang lain melalui ibadah kurban, maka Allah berjanji kepadanya dengan menjadikan orang yang berkurban akan dijauhkan dari sifat kikir dan selalu beruntung. Allah berfirman:
"Maka bertakwaaalah kamu kepada Allah menurut kesangupanmu, dengar, dan taatlah, nafkahkanlah yang baik untuk dirimu, dan siapa yang dipelihara dirinya dari sifat kikir, merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. At-Taghabun: 16)
Ketujuh, ibadah yang dicintai Allah
Ibadah beberapa macam. Ada ibadah mahdloh (yang sudah ada ketentuannya) dan ibadah ghoiru mahdloh. Ibadah kurban termasuk ibadah yang ada ketentuannya dan juga merupakan ibadah yang lebih dicintai Allah. Dengan ibadah kurban boleh kita berharap juga cinta yang besar dari Allah. Rasulullah bersabda: