Gedung SDN 88 Bengkulu Selatan Segera Direhab

BACA JUGA:Oknum Guru Honorer Tiduri Siswi di Kebun Jagung, Diseret ke Pengadilan

Zero menginginkan bahwa proses manajemen sekolah tidak hanya fokus untuk kegiatan pembelajaran saja, melainkan dukungan fasilitas menjadi peran penting untuk kenyamanan siswa.

“Kalau seperti ini kondisinya, bagaimana siswa mau nyaman belajar. Jadi betul, kepala yang harus jeli melihat semua potensi ataupun hal yang perlu diperbaiki,” tandasnya.

BACA JUGA:Beras Bapang Bulan Juni Siap Disalurkan

Sementara itu, perwakilan masyarakat setempat Sinarudin (45) mengapresiasi langkah Disdikbud Bengkulu Selatan yang telah merespon cepat kondisi bangunan sekolah yang rusak tersebut.

Dirinya meminta apa yang disampaikan Kabid SD Dinas Dikbud bukan hanya janji semata. Namun benar-benar direalisasikan.

“Jadi kami minta buktinya, dalam beberapa bulan kedepan harus ada pergerakan. Sebab sudah lama sekali anak-anak kami merasakan dinginnya angin dari awan hingga tetesan air hujan saat belajar di ruang kelas,” ungkapnya.

BACA JUGA:Pilkada Seluma 2024, TPS Ditetapkan di 374 Lokasi

Bersama Pemdes Pasar Pino, Sinarudin memastikan akan terus memantau proges pembangunan. Kalau nanti nyatanya ditunda atau tidak jadi, pihaknya akan kembali bersuara hingga benar-benar terealisasi.

“Mudah-mudahan saja apa yang telah disampaikan pihak Dinas Dikbud Bengkulu Selatan, menjadi obat bagi kerinduan siswa akan tempat belajar yang nyaman,” pungkasnya.

BACA JUGA:Sapi Ngatijo Terancam Batal Jadi Hewan Kurban Jokowi

Sekedar mengingatkan, beberapa waktu lalu sempat heboh di jejaring media sosial (medsos) facebook terkait kondisi dua ruang kelas SDN 88 Bengkulu Selatan yang rusak parah.

Warga yang memperbincangkan hal itu lantas meminta Pemkab Bengkulu Selatan bereaksi. Hal ini karena dari delapan ruangan yang aktif digunakan siswa sebagai belajar, terdapat dua ruang utama yang sudah tidak beratap.

BACA JUGA:Masih Banyak Pengangguran, Gubernur : Perlu Kolaborasi

Alhasil, siswa yang belajar di ruangan ini hanya beratapkan awan saja. Parahnya lagi, kondisi itu sudah berlangsung bertahun-tahun, hingga membuat masyarakat setempat geram dan kecewa dengan perlakukan Dinas Dikbud Bengkulu Selatan. (rzn)