El Nin Kembali Terjadi, 12 Daerah di Indonesia Terancam Kekeringan, Ini Daerahnya
ilustrasi kekeringan-istimewa-radarselatan.bacakorang.co
radarselatan.bacakoran.co - Fenomena El Nino akan terjadi Kembali di beberapa wilayah Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan musi kemarau akan terjadi mulai Juni 2024 ini di Indonesia.
Setidaknya ada 12 wilayah di Indonesia yang terancam mengalami kekeringan akibat dampak El Nino tahun 2024.
BACA JUGA:Peluncuran Maskot Pilkada Kaur Sukses, Ribuan Warga Padati Lapangan Merdeka Saksikan penampilan Lional Beibby
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring, Selasa (28/5/2024) lalu menyebut, wilayah Indonesia yang berpotensi kekeringan memiliki potensi curah hujan bulanan sangat rendah kurang dari 50 mm per bulan.
“Daerah dengan potensi curah hujan sangat rendah perlu mendapatkan perhatian khusus untuk mitigasi dampak kekeringan,” tambahnya.
BACA JUGA:Irigasi Rusak, Petani di Desa Tambangan Bengkulu Selatan Tak Bisa Garap Sawah
Fenomena El Nino berpotensi menyebabkan kekeringan di sejumlah wilayah di Indonesia pada bulan Juni hingga Juli 2024.
Sejauh ini berdasarkan pantauan BMKG setidaknya ada 2 wilayah di Indonesia yang terancam kekeringan akibat El Nino meliputi sebagian Lampung, Banten, jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.
Kemudian wilayah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan bagian selatan, dan Papua bagian selatan.
BACA JUGA:Menteri PUPR Setujui Relokasi Jembatan Simpang Di Seluma, Bupati: Tim BPJN Sudah Mengukur Titik Koordinat
Sebagaimana diumumkan di laman resmi BMKG, sebagian besar wilayah di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara 21 - 30 hari tidak dilanda hujan.
Analisis curah hujan dan sifat hujan BMKG juga menunjukkan, kondisi kering sudah mulai memasuki wilayah Indonesia, khususnya di bagian selatan khatulistiwa.
“Sebagian wilayah Indonesia sebanyak 19 persen dari zona musim sudah masuk musim kemarau dan diprediksi sebagian besar wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara segera menyusul memasuki musim kemarau dalam tiga dasarian ke depan,” jelas Dwikorita.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Jaga Kekompakkan Antar ASN Dengan Menggelar Pengajian Rutin
Sementara itu, Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan, indeks ENSO atau El Nino sebesar +0.21 dalam kondisi netral berdasarkan hasil pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudra Pasifik.
El Nino adalah fenomena memanasnya suhu muka laut di Samudra Pasifik bagian tengah hingga timur yang menyebabkan Indonesia menjadi kering dan curah hujan berkurang.
BACA JUGA:11 SMP di Seluma Dapat Kucuran DAK, Total Anggaran DAK Rp 15,9 Miliar, Ini Sekolahnya
Dia menambahkan, kondisi indeks ENSO yang sudah berada pada level netral selama dua dasarian diprediksi akan terus netral sampai Juni-Juli 2024.
Nantinya, ENSO akan digantikan oleh La Nina yang berlangsung lemah sepanjang Juli, Agustus, dan September 2024. Ardhasena menyampaikan, lemahnya La Nina tidak berdampak bagi musim kemarau Indonesia.
BACA JUGA:Ngaku Legowo, Kades Dusun Baru Nonaktif Batal Gugat ke PTUN, Ibran: Saya Anggap Ini Teguran
“Sedangkan di Samudra Hindia, pemantauan suhu muka laut menunjukkan kondisi IOD Netral namun ada kecenderungan beralih ke fase IOD Positif,” imbuhnya. (**)