BBM Langka, Antrean Mengular, Ini Penjelasan Pertamina

ANTRE: Sejumlah kendaraan terlihat mengantre di SPBU Kepala Pasar untuk mendapatkan BBM-julianto-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - BINTUHAN, Sejak beberapa hari terakhir, terjadi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah daerah di Provinsi Bengkulu.

Terutama untuk kawasan Seluma, Bengkulu Selatan dan Kaur. Akibatnya, antrean mengular begitu terlihat di hampir setiap SPBU yang masih memiliki persediaan BBM.

BACA JUGA:Kisruh Tepra, Jawaban Prabowo Kami Akan Cari Solusi Terbaik

Hal ini terjadi lantaran kerusakan saluran distribusi BBM dari kapal menuju tangki pendam Pertamina Pelabuhan Pulau Baai.

Akibatnya, BBM tidak bisa didistribusikan. Untuk mengatasi persediaan BBM, Pertamina mengalihkan pendistribusian melalui jalur darat.

BACA JUGA:Kisruh Tepra, Jawaban Prabowo Kami Akan Cari Solusi Terbaik

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menjelaskan, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel berkomitmen untuk terus menyalurkan BBM subsidi tepat sasaran sesuai peraturan.

"Memang ada keterlambatan penyaluran ke beberapa SPBU. Ini dikarenakan kondisi jalan dan jarak tempuh," ujar Tjahyo saat dihubungi Rasel melalui pesan WhatsApp, Kamis 6 Juni 2024.

BACA JUGA:Manfaatkan Kelangkaan, Jual Pertalite Harga Selangit, Diangkut Polisi!

Akan tetapi pihaknya sudah langsung menyuplai sebanyak 23 Kilo Liter (KL) untuk produk Pertalite dan 24 KL untuk produk Bio Solar, di wilayah Kaur.

Sedangkan untuk wilayah Bengkulu Selatan, produk Pertalite disalurkan 72 KL dan Bio Solar 16 KL. Sementara untuk wilayah Seluma produk Pertalite sebanyak 48 KL dan Bio Solar 32 KL.

BACA JUGA:Adik Gubernur Bengkulu Digaungkan Maju Pilkada Bengkulu Selatan

"Saat ini sebagian masih dalam perjalanan. Karena jarak tempuh sehingga sedikit terlambat," jelas Tjahyo Pertamina juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan panic buying atau pembelian secara berlebihan. Pertamina menjamin stok tetap ada.

Masyarakat juga diminta jangan mudah terpancing atas informasi yang belum tentu kebenarannya. "Jangan sampai kekhawatiran masyarakat dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," tambah Nikho.

Tag
Share