Polisi Imbau Masyarakat Tidak Pancing Pelaku Kejahatan

Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Florentus Situngkir, SIK-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Penjambretan, pencurian, hipnotis kerap terjadi di wilayah hukum Polres Bengkulu Selatan.

Yang menjadi korban biasanya perempuan yang dengan sengaja “memancing” pelaku untuk beraksi.

Untuk mencegah agar tidak ada lagi korban aksi kejahatan serupa, polisi mengimbau masyarakat terus waspada.

BACA JUGA:Bupati Konsolidasi ke Kementerian Perindustrian Untuk Peningkatan TBS Sawit Menjadi Minyak Full Nutrisi

Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP  Florentus Situngkir, SIK  mengatakan, pelaku jambret mengincar kaum perempuan saat beraksi. Karena dari banyak kasus jambret yang diungkap, hampir semua korbannya perempuan. 

“Pelaku menjadikan perempuan sebagai target bukan tanpa alasan. Selain karena perempuan lemah, juga karena perempuan sering ceroboh, seperti membawa tas selempang, meletakan tas di bagasi depan motor dan juga mengenakan perhiasan mencolok,” ujar Kapolres.

BACA JUGA:Sungai Padang Guci Kembali Telan Korban Jiwa

Untuk mencegah agar tidak menjadi korban jambret, Kapolres menyarankan tidak tampil mencolok yang bisa mengundang aksi pelaku.

Seperti saat berkendara menggunakan sepeda motor sebaiknya tidak membawa tas ataupun barang berharga lainnya. Kalaupun mau dibawa, sebaiknya dimasukkan dalam bagasi di bawah jok motor.

BACA JUGA:Tolak RUU Peyiaran, Jurnalis Bengkulu Gelar Aksi Jalan Mundur Hingga Bawa Keranda

“Jangan berkendara sendiri pada malam hari ataupun ditempat sepi. Lebik baik waspada, sebelum menyesal setelah menjadi korban,” imbaunya.

Selain meminta masyarakat waspada, pihak kepolisian juga melakukan pecegahan untuk mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan untuk beraksi. Di antaranya rutin patroli pada jam rawan.

BACA JUGA:Kesadaran Minim, Budaya “Mising Idar” Masih Terjadi

“Anggota Polsek dan Polres rutin patroli setiap malam di jalur-jalur yang rawan kejahatan,” tukas Kapolres. (yoh)

Tag
Share