Peluang Usaha Cepat Hasilkan Uang, Budidaya Jamur Dengan Media Bonggol Jagung, Seperti Ini Caranya
Jamur Bonggol jagung-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - Jamur menjadi salah satu jenis sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia.
Sayangnya usaha budidaya jamur ini belum begitu berkembang di Indonesia, padahal peluang usaha ini cukup menjanjikan dan bisa menghasilkan uang dalam waktu singkat.
Jamur bisa panen setiap hari dengan harga jual relatif stabil. Perminataan juga tinggi karena jamur ini rasanya sedap di lidah.
Peluang usaha cepat menghasilkan uang yang tidak memerlukan modal besar salah satunya adalah budidaya jamur dengan media bonggol jagung.
Untuk membudidayakan jamur ini, bahan utama yang diperlukan tentu saja adalah bonggol jagung.
Bonggol jagung adalah bagian tempat menempelnya bulir jagung. Selama ini bonggol jagung ini akan dibuang atau dibakar oleh petani setelah biji jagungnya dirontokkan.
Artinya media untuk buudidaya jamur ini sangat mudah didapat dan tidak perlu membelinya.
Siapkan empat karung bonggol jagung dengan ukuran sedang, bukan terlalu besar atau kecil. Bonggol jagung yang paling bagus untuk media budidaya jamur adalah yang masih baru dan kering.
Namun, jika yang tersedia sudah agak lama dan sedikit kecoklatan akibat hujan, masih layak digunakan. Namun, yang terbaik adalah yang baru dan kering.
kemudian letakkan bonggol jagung di tempat yang teduh, tidak terkena hujan dan tidak juga terkena sinar matahari langsung.
Bagian bawah bonggol jagung dilapisi dengan karung bekas yang sudah sobek, tujuannya agar tidak ada air tertampung.
Jangan menggunakan plastik karena air tidak akan meresap dan tanah akan cepat busuk. Di samping lumbung, gunakan papan atau genteng yang rapat.
Bahan selanjutnya adalah dedak atau bekatul. Gunakan dedak yang lembut, jika tidak tersedia, yang agak kasar juga tidak masalah.
Untuk empat karung bonggoll jagung, diperlukan sekitar dua setengah kilo dedak.
Selain itu, kita juga memerlukan pupuk urea sebanyak setengah kilo, ragi tape sebanyak 125 gram, dan tepung beras sebanyak 125 gram.
Pastikan untuk menggunakan ragi tape dan tepung beras dengan merek yang sama agar hasilnya maksimal.
Setelah semua bahan disiapkan, masukkan dedak ke dalam baskom. Campurkan pupuk urea dan ragi tape, dan aduk hingga merata.
Bagi adonan menjadi dua bagian, karena akan digunakan dua kali. Masukkan janggel jagung ke dalam lumbung secara bertahap, ratakan, dan taburkan campuran dedak di atasnya. Pastikan dedak merata dan tebalnya sekitar sepuluh sentimeter.
Siram dengan air bersih hingga benar-benar basah, kemudian tutup rapat dengan plastik.
Lakukan fermentasi selama 10 hingga 15 hari dengan membuka lumbung atau wadah penyimpanan setiap dua hari sekali untuk disiram.
Setelah itu, jamur janggel akan mulai tumbuh. Panen dilakukan setiap sore dengan menyiram lumbung setelah panen.
Jamur janggel yang berhasil dibudidayakan akan memberikan hasil yang memuaskan, dapat mencapai satu hingga satu setengah kilogram setiap hari. (**)