Musim Hujan, Waspada Penyakit BEF Pada Ternak
PENGOBATAN: Ternak sapi harus diberikan pengobatan rutin untuk menghindari penyakit BEF-Rezan-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA. Hujan deras yang kerap melandda membuat banyak genangan air dan penurunan suhu. Kepala Distan Bengkulu Selatan, Sakimin S.Pt mengingatkan peternak untuk mewaspadai penyakit BEF atau Bovine Ephemeral Fever.
Penyakit ini sering disebut juga sebagai Demam Tiga Hari (Three Days Sickness). Hal ini lantaran penyakit ini bersifat akut yang disertai demam, dengan angka kesakitan (morbiditas) yang tinggi.
BACA JUGA:Hadiri Rapat Paripurna Istimewa HUT Ke-21 Seluma, Gubernur Puji Pesatnya Pembangunan di Daerah Ini
Adapun gejala awal penyakit ini yaitu peningkatan suhu tubuh sapi secara dratis. Lalu diiringi bagian tubuh gemetar hebat hingga keluar cairan dari dalam hidung dan mulut.
Tak hanya itu, ternak yang terserang BEF juga kehilangan nafsu makan dan minum. Ternak yang terkena BEF lebih banyak diam dengan pandangan mata yang sendu.
BACA JUGA:HUT Kaur, Bupati Harapkan Terus Berkarya
BACA JUGA:PKPU Belum Terbit, Balon Bupati Masih Gamang?
“Cara terbaik menghindari penyakit ini yaitu dengan menjaga kebersihan kandang hingga menambahkan suplemen pada ternak. Jangan membiarkan ternak kehujanan karena bisa memicu penyakit ini lebih akut,” jelasnya.
Berdasarkan penelitian tim ahli, kebanyakan penularan penyakit BEF melalui gigitan nyamuk yang sering hinggap di badan ternak. Nyamuk tersebut bersifat vector dan berpindah dari satu ternak ke ternak lainnya.
“Jika ternak sudah ada gejala penyakit ini, sebaiknya diberikan antibiotic hingga ramuan khusus. Bagusnya sebaik melapor ke PPL untuk tindakan tepat,” jelasnya.
Sementara itu, pantauan Rasel di lapangan khususnya di wilayah Kecamatan Pino Raya. Banyak sekali sapi bali terkena BEF. Contohnya di Desa Talang Padang, kurun sepekan terakhir sebanyak 7 ekor sapi mati lantaran terserang BEF.
BACA JUGA:Nekat Seberangi Sungai Air Nipis, Mobil Pikap dan Jagung 1 Ton Hanyut Terseret Arus
Peternak sebelumnya sudah mengambil langkah pengobatan dengan memberikan ramuan tradisional dan suntikan. Namun upaya tersebut gagal karena kondisi tubuh ternak yang semakin melemah.