Serangan DBD di Kaur Makin Mengganas, Jumlah Pasien Terus Bertambah

radarselatan.bacakoran.co, BINTUHAN - Serangan demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kaur menggila. Jumlah warga yang dinyatakan positif DBD terus meningkat. Saat ini sudah tercatat 100 warga yang mengidap penyakit DBD di Kabupaten Kaur.

Data ini merupakan hasil rekap Dinas Kesehatan (Dinkes) yang bersumber dari 16 Puskesmas. Sementara data pasien positif DBD yang dirawat di RSUD Kaur belum masuk dalam rekapan. Tidak menutup kemungkinan juga ada warga yang langsung berobat ke rumah sakit yang ada di luar Kabupaten Kaur. 

BACA JUGA:Kasus HIV AIDS di Bengkulu Terus Bertambah, Tahun 2024 Ada 71 Kasus Baru

"Kami imbau kepada masyarakat yang mengalami gejala demam berkepanjangan dan memiliki ciri-ciri mengarah pada DBD untuk secepatnya melakukan pengobatan dan pemeriksaan ke Puskesmas atau faskes terdekat," kata Kabid Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinkes Kaur, H Sapuan Ilyas, S.KM, M.AP kepada Rasel.

BACA JUGA:Waspada Penipuan Berkedok Calon PPPK dan CPNS

Dia menyebut Puskesmas Kelam Tengah, hingga saat ini masih menjadi lokasi paling banyak laporan warga yang terjangkit DBD.

Tercatat sudah 36 kasus warga yang terjangkit DBD di Puskesmas itu. Namun kini kasus DBD nyaris menyebar disejumlah daerah sebab setiap puskesmas juga melaporkan adanya warga terjangkit DBD. 

BACA JUGA:Penebar Racun di Sungai Air Bengkenang Buntu Masih Menjadi Misteri

"Laporan kedua terbanyak yang kami terima dari puskesmas Tanjung Kemuning ada 25 laporan kasus DBD," tambahnya.

Sapuan menjelaskan, salah satu faktor utama penyebab kasus DBD masih tinggi adalah faktor cuaca yang tidak menentu.

BACA JUGA:Harga Benur Anjlok, Nelayan Ogah Angkat Waring

Seperti saat ini Kabupaten Kaur bisa dilanda hujan terus-menerus dan kadang bisa dilanda panas berkepanjangan. Ini juga membuat nyamuk DBD cepat berkembang biak.

"Kepada masyarakat kita imbau agar menjaga kebersihan di lingkungan sekitar tempat tinggal masing masing," imbaunya.

BACA JUGA:Bawaslu Seluma Nilai Mantan Ketua Tidak Paham Juknis