Harga Beras Berangsur Turun, Tapi Harga Cabai Melejit

TURUN: Harga jual beras premium berangsur turun dan mendapatkan respon positif dari masyarakat-Rezan Okto Wesa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Harga beras premium di pasaran di Bengkulu Selatan berangsur turun. Per liter beras premium hanya Rp17.500 atau turun sekitar Rp3000-Rp4500 per liter dari sebelumnya. Sementara beras medium, harga jualnya berada di kisaran Rp16.000.

BACA JUGA:Meski Tak Kerjakan Ujian Esay, Calon Panwascam di Kaur Tetap Lulus Tes Tertulis

Namun penurunan harga beras tersebut malah berbanding terbalik dengan harga cabai yang mulai melejit.
Per kilogram cabai merah di pasaran mencapai Rp57 ribu atau naik sekitar Rp10 ribu dibandingkan pekan lalu.
Kenaikan harga cabai dipengaruhi oleh penurunan produktivitas cabai akibat hujan lebat beberapa waktu lalu. Sehingga bunga cabai dan buah muda banyak yang jatuh dan busuk.

BACA JUGA:Momentum Kebangkitan Petani, Harga Kopi dan Biji Kakao Kering Melompat Tinggi, Ternyata Ini Penyebabnya

“Ini beras Seginim, kategorinya memang premium karena beras baru digiling dan gabahnya juga baru dipanen. Secara umum harganya memang berangsur turun, sehingga kami (pedagang beras, red) kompak untuk menyamakan harga di pasaran,” ujar Minah Arlita (51) pedagang beras Pasar Tradisional Modern (PTM) Kutau.

BACA JUGA:1.022 Calon Anggota PPS di Seluma Bakal Jalani Wawancara

Lanjut Minah, ketersediaan beras yang tinggi serta masa panen yang serentak membuat harga beras menurun. Tak hanya itu, mulai turunnya bantuan pangan (bapang) dari pemerintah juga dinilai berpengaruh besar terhadap harga jual beras.

BACA JUGA:Guru PPPK Korban Kecelakaan Lalu Lintas Dapat Perhatian Penuh

“Tapi kami belum bisa menaksir apakah penurunan harga ini berlangsung lama atau tidak. Namun selama kami masih menyimpan stok beras dengan harga modal yang murah, tentu harga jual juga menyesuaikan,” bebernya.
Sementara untuk harga beras ketan, Minah mengaku harganya selisih sekitar Rp15 ribu dari beras umumnya.
Hal ini karena pengelolaan beras ketan sedikit lebih rumit dibandingkan beras pada umumnya serta ketersediannya juga terbatas.

BACA JUGA:Meski Tak Kerjakan Ujian Esay, Calon Panwascam di Kaur Tetap Lulus Tes Tertulis

“Beras ketan Rp50 ribu per kulak. Permintaan beras ketan ini cukup tinggi, terutama untuk orang yang akan melaksanakan hajatan atau pesta pernikahan,” akunya.
Disisi lain, Misnawati (43) pedagang sayuran mengatakan, bahwa mendekati hari raya Idul Adha 1445 hijriah. Diperkirakan harga cabai merah akan terus melonjak. Apalagi pasokan cabai local mulai berkurang karena panen raya sudah digelar sejak April lalu.

BACA JUGA:6 Balon Bupati Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN

“Kalau nanti masuk cabai Lampung dan Jambi, maka harga jual akan kembali melejit. Bisa jadi tembus Rp100 ribu per kilogramnya, atau sama dengan menjelang lebaran haji tahun lalu,” katanya.
Meski demikian, Misnawati menyebut kebanyakan pembeli masih bisa mengakali kebutuhan cabai dengan cara mencampurnya dengan cabai rawit hijau. Sehingga ketika digiling jumlah cabai merah tidak terlalu banyak namun pedasnya sudah terasa.
“Tapi kami berharap tentu harganya tetap stabil, karena jika terlalu mahal akan berpengaruh dengan angka penjualan,” pungkasnya.

BACA JUGA:Diduga Lakukan Asusila Terhadap 7 Santri, Guru Ngaji Dipolisikan

Tag
Share