Perempuan Memiliki Ruang Dakwah yang Esensial
PRODUK: Gubernur memantau produk-produk lokal yang dibuat oleh organsiasi Salimah-Lisa Rosari-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengingatkan Salimah, yang merupakan organisasi wanita muslimah, bisa menjadi pelopor yang aktif dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak.
Persaudaraan Muslimah (Salimah) sendiri merupakan organisasi wanita Muslimah yang didirikan di Jakarta pada tanggal 8 Maret tahun 2000 oleh sekelompok Muslimah Indonesia.
BACA JUGA:Puluhan Ternak Sapi Mati Mendadak, Peternak Kalang Kabut
"Dalam mewujudkan hal itu, diperlukan sinergi antara organisasi dengan pemerintah," kata Gubernur.
Dikatakan Rohidin, perempuan memiliki ruang dakwah yang mendasar serta sangat esensial. Lebih lagi melihat dari ruang gerak kerja Salimah yang sudah jauh maju ke depan.
Namun demikian, yang tidak kalah penting dari agenda Salimah meningkatkan ketahanan keluarga dalam membantu pemerintah untuk mewujudkan generasi emas masa depan.
BACA JUGA:PPK Diminta Bersabar, Penerbitan NI Masih Tunggu Petunjuk
BACA JUGA:Kasus Tukar Guling Lahan di Seluma, Jaksa Kembali Periksa Mantan Pejabat BPN
"Program penting dari Salimah yaitu bagaimana meningkatkan ketahanan keluarga yang handal agar tidak mudah terpengaruh peradaban zaman," kata Gubernur.
Dikatakan Gubernur, pemerintah membuka ruang terhadap Salimah untuk mengadakan pelatihan untuk ibu-ibu muda dan bagaimana membangun keluarga yang kuat dari sisi kedua orang tua. Peningkatan kapasitas pengurus Salimah sangat dibutuhkan.
"Salimah bisa bersinergi dan bekerja bersama organisasi-organisasi perempuan yang tersebar yang ada di Bengkulu," kata Gubernur.
BACA JUGA:Kuota Pupuk Subsidi Bengkulu Selatan Meningkat, Berikut Rinciannya!
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Bengkulu Safnizar menyebutkan, sejauh ini Salimah telah banyak berkontribusi dalam pelaksanaan pemberdayaan perempuan dan anak.
"Sejauh ini Salimah sendiri selalu bersinergi dengan pemerintah maupun organisasi lainnya, baik itu dalam mengatasi permasalahan perempuan maupun anak," demikian Safnizar. (cia)