Beda Jauh Dengan Indonesia, Di Negara Ini Kerbau Dianggap Hama, Ini Alasannya

KERBAU: Penampakan kerbau liar di Australia-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - Beda jauh dengan Indonesia, di Australia kerbau dianggap sebagai hama.

Australia merupakan negara dengan populasi kerbau liar terbesar di dunia, dengan jumlah diperkirakan sekitar 150.000 ekor.

Mayoritas dari mereka tersebar di wilayah utara Australia, terutama di wilayah Northern Territory. Populasi kerbau liar di Australia terdiri dari spesies kerbau rawa dan kerbau sungai.

Kerbau liar Australia merupakan herbivora besar yang dapat hidup hingga usia 25 tahun dengan berat antara 450 kg hingga 1,2 ton.

Kawanan kerbau Australia ini ditemukan di daerah dataran rendah yang sering tergenang banjir, hutan, dan lereng berbatu.

BACA JUGA:Ribuan Pasang Mata Saksikan Konser Jamrud di Bengkulu, Semangat Menyambut Pilkada Serentak 2024

Namun, kerbau liar ini dianggap sebagai hama di wilayah Northern Territory, Australia bagian utara.

Kerbau Asia merupakan spesies invasif yang memiliki dampak lingkungan yang berbahaya. Kawanan kerbau ini dapat menyebabkan kerusakan pada perairan, vegetasi lokal, dan tanah.

Sejarah kerbau liar di Australia dimulai sekitar tahun 1825 hingga 1843, ketika sekitar 80 kerbau diimpor dari Indonesia ke wilayah utara Australia.

Kerbau-kerbau ini digunakan sebagai hewan pekerja, sumber daging murah, dan penghasil susu oleh para pemukim kulit putih.

Namun, ketika pemukiman awal gagal, banyak kerbau peliharaan yang ditinggalkan dan dilepaskan. Keturunan dari kerbau yang dibebaskan ini menjadi liar dan berkembang biak di wilayah Australia Utara.

Pada tahun 1980-an, sebagai bagian dari kampanye pemberantasan penyakit Brucellosis dan Tuberkulosis, sekitar 350.000 ekor kerbau liar banyak yang dibasmi.

Namun, populasi kerbau liar terus berkembang biak tak terkendali hingga saat ini.

BACA JUGA:Benih Padi Jadi Primadona tahun 2024, Tahan Hama dan Penyakit, Hasil Melimpah, Cocok Disemua Jenis Lahan

Dampak dari kerbau liar di Australia sangat besar. Kawanan kerbau ini telah mengubah karakteristik dataran basah di wilayah Northern Territory secara drastis, menyebabkan erosi, mencemari perairan, dan merusak habitat flora dan fauna asli.

Upaya kontrol populasi kerbau liar dilakukan melalui pemusnahan dan pemburuan oleh para ahli serta masyarakat setempat.

Selain itu, beberapa tahun belakangan ini, kerbau liar juga dimanfaatkan dalam industri daging untuk konsumsi lokal dan ekspor.

Mereka juga dijinakkan kembali untuk dijadikan hewan ternak peliharaan. Kerbau liar juga menjadi daya tarik wisata dan sumber makanan bagi komunitas suku Aborigin.

BACA JUGA:Kalahkan Mantan Tim 2 Kali Semusim Liga Inggris, Pochettino Enggan Komentari Tottenham

Sementara di Indonesia kerbau populasinya sudah sangat terbatas. Hanya di daerah daerah tertentu saja yang masih ditemukan petani memelihara kerbau.

Padahal daging kerbau ini memiliki kualitas baik dan sangat disenangi oleh masyarakat Indonesia. (**)

Tag
Share