9 Orang Di Bengkulu Meninggal Akibat DBD, 2.160 Suspek
Ilustrasi DBD-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat kasus korban meninggal akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun 2024 sebanyak 9 orang. Jumlah kasus meninggal ini meningkat sejak awal bulan Maret 2024, yakni 7 orang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu, Ruslian mengatakan, kasus DBD meninggal yakni 3 orang dari Seluma, 2 orang dari Lebong, 3 orang dari Kota Bengkulu, 1 orang dari Kepahiang, dan 1 orang dari Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:Elektabilitas Tinggi, Apakah Langkah Gusnan dan Reskan Maju Pilkada Bakal Mulus?
"Yang baru adalah berasal dari Seluma dan Kota Bengkulu," kata Ruslian, Jumat (3/5). Ruslian mengatakan, hingga minggu ke-15 tahun 2024 ini tercatat sudah 2.160 pasien suspek atau masyarakat Bengkulu yang terindikasi DBD. Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya dalam melakukan pencegahan agar penyakit DBD ini tidak sampai meluas.
BACA JUGA:Wisata Tebat Besak Bandar Agung Semakin Menarik, Ada Perahu Hingga Sepeda Bebek Air
Pengendalian yang dilakukan yakni apabila ditemukan kasus positif, maka Puskesmas setempat akan langsung melakukan penyelidikan epidemiologi. Yakni dengan melakukan pemantauan di sekitar rumah, memastikan tidak adanya genangan air ataupun jentik nyamuk.
BACA JUGA:Suhu Panas Landa Bengkulu, Apakah Itu Tanda Bakal kemarau? Ini Prediksi BMKG
"Termasuk apakah ada yang menderita demam lebih tiga hari di sekitar rumah. Jika terindikasi maka langsung mendapatkan penanganan dengan melakukan penyemprotan atau fogging," katanya.
BACA JUGA:Turunkan Angka Stunting Ini Langkah Yang Diambil Pemda Bengkulu Selatan
Sementara itu, kasus terindikasi DBD terbanyak di kabupaten Lebong dengan jumlah kasus 419 kasus, disusul Bengkulu Selatan sebanyak 348 kasus, dan Seluma sebanyak 344 kasus. Lalu Bengkulu Utara sebanyak 269 kasus, Mukomuko dan Rejang Lebong sebanyak 244 kasus, Kota Bengkulu sebanyak 144 kasus, Kaur sebanyak 98 Kasus, Kepahiang sebanyak 49 kasus dan Bengkulu Tengah sebanyak 45 kasus. (cia)