Masyarakat Wajib Paham, Fogging Tidak Baik Untuk Kesehatan

Ilustrasi-IST-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Masih banyak masyarakat yang menganggap fogging sebagai salah satu upaya terbaik untuk membasmi nyamuk penular Demam Berdarah Dengue (DBD).

Padahal fogging justru menimbulkan dampak negatif baru bagi kesehatan manusia, karena asap yang keluar mengandung racun insektisida malation yang dicampur solar atau minyak tanah yang dapat mengganggu kesehatan dan mencemari lingkungan.

BACA JUGA:Pendaftaran Kuliah Gratis Kuota Kecamatan Ditutup, Tembus 165 Peserta

"Selain mencemari lingkungan, fogging juga meninggalkan residu zat yang bersifat racun, yang bisa menyebabkan gagal ginjal, gangguan pernapasan, kerusakan gen dan kromosom pada bayi dalam kandungan, gangguan gerakan sperma, dan bersifat karsinogenik pembekuan jaringan kanker pada tubuh," jelas Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan Didi Ruslan.

Dijelaskan Didi, foging juga bukan solusi tepat untuk memutus siklus perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti penular virus DBD. Karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik nyamuk tidak mati dengan fooging.

BACA JUGA:Peluang Usaha Di Pedesaan, Modal Kecil, Panen Setiap Minggu, Bisa Menghasilkan Uang Jutaan Rupiah

BACA JUGA:Dewan Minta Warga Penyegel Kantor Desa Diproses Hukum

"Pencegahan DBD bisa dilakukan dengan memberantas sarang nyamuk, bukan foggingnya yang kita utamakan. Karena fogging hanya berupa pengasapan untuk membunuh nyamuk dewasa tetapi tidak membasmi telur dan jentik nyamuknya,” kata Didi Ruslan.

Intinya kata Didi, pihaknya bukan tidak mau melakukan fogging terus menerus, namun pertimbangannya ada dampak kesehatan dan lingkungan.

BACA JUGA:KESEMPATAN! Ada 10 Kuota Kuliah Gratis Bidang Pertanian untuk Pelajar Kaur

Sehingga langkah yang paling baik adalah melakukan gerakan pembasmian sarang nyamuk dengan cara menjaga kebersihan lingkungan.

"Secara bersama-sama mari menjaga kebersihan lingkungan. Guna menghindarkan  merebaknya penyakit demam berdarah," pungkas Didi. (one)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan