Karang Taruna Batu Payung Galang Dana Bantu Nadiem

Reporter: Julianto |

Editor: Suswadi AK |

Minggu , 07 Apr 2024 - 18:00

GALANG DANA: Tim Karang Taruna Linau melakukan penggalangan dana untuk bantu Nadiem-Julianto-radarselatan.bacakoran.co

Setelah dirujuk, kondisi Nadiem tidak kunjung membaik. Bahkan tubuh dan matanya semakin terlihat menguning. Hsil USG pihak RSM Yunus menyatakan ada penyumbatan empedu pada si bayi.

Karena tidak ada alat medis, Nadiem dirujuk ke RSCM Cipto Jakarta. Setelah diteliti pihak RSCM Cipto, Nadiem juga mengalami jantung bocor, pembesara ginjal sebelah kiri dan tumbuh kista kecil di bagian kepala.

“Terus hasil lab darah di Prodia, asam amino dan ferrentin sangat tinggi. Juga sempat mengidap penyakit infeksi CMV," ungkap Gustri menceritakan penderitaaan anaknya.

Dokter pun menganjurkan untuk mengirim sampel darah Nadiem ke Jerman. Namun kondisi ekonomi Gustri dan suaminya tidak mampu membiayai semua pengobatan anak mereka.

Gustri sebelumnya diketahui sempat menjadi honorer sebelum berhenti untuk mengobati anaknya. Sementara sang ayah, Murza Syafri diketahui sebagai anggota BPD Linau. (jul)

karang taruna batu payung galang dana bantu nadiem                            radarselatan.bacakoran.co, maje - karang taruna batu payung desa linau melakukan penggalangan dana untuk membantu muhammad nadiem, balita berumur 5 bulan yang harus menjalani pengobatan di rscm jakarta.
mereka keliling di desa dan mengunjungi objek wisata linau untuk mengumpulkan donasi dari warga dan pengunjung. hingga kemarin, karang taruna batu payung sudah mengumpulkan rp 3 juta.
baca juga:tanpa ketetapan pemerintah, organda terapkan tusla 2024
"alhamdulillah sudah ada rp 3 juta yang terkumpul. ini sudah kami transfer ke rekening orang tuanya," ujar wahyu kaisar, st, ketua karang taruna batu payung linau.
penggalangan dana dilakukan karena muhammad nadiem buah hati pasangan murzan syafri dan wahyu gustri widyasari, s.pd itu tengah dirawat di rscm jakarta.
nadiem membutuhkan tes genetik dengan mengirim sampel darah ke jerman. hal itu membuat nadiem terpaksa harus dirawat inap menunggu hasil tes tersebut.
baca juga:maju jalur independen, balon bupati wajib kumpulkan 12,6 ribu ktp
wahyu gustri widyasari, sang ibunda mengaku anaknya bisa dirawat inap di rumah sakit tersebut berkat bantuan para dokter rscm yang sempat menggalang dana untuk mereka.
para dokter bahkan menyarankan agar membuka penggalangan dana melalui aplikasi kitabisa.com yang saat ini sudah bisa diakses.
selain penggalangan dana dari karang taruna batu payung linau, beberapa hari lalu nadiem juga dibantu baznas kaur rp 2 juta untuk biaya pengobatan. selain itu juga ada sumbangan dari beberapa dermawan lain.
baca juga:pemprov bengkulu lakukan pengawasan transportasi mudik hingga 18 april
sebelumnya gustri mengisahkan, anaknya lahir pada 28 oktober 2023 di di rs assyifa manna. sehari setelah lahir, ibu dan anak sudah dibolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.
namun di hari keempat, nadiem  mengalami gejala mata kuning. gustri dan suami kemudian konsultasi ke bidan dan disarankan untuk sering berjemur. namun pada umur 40 hari, si bayi mengalami gejala kuning di sekujur tubuh dan mata.
setelah tak ada perubahan sampai bulan kedua, nadiem dibawa ke rs asyifa manna. keterangan dari dokter, hasil usg menyatakan ada penyumbatan sehingga dokter menganjurkan si bayi dirujuk ke rsm yunus bengkulu.
baca juga:polri rekrut bintara gelombang ii, simak persyaratannya
setelah dirujuk, kondisi nadiem tidak kunjung membaik. bahkan tubuh dan matanya semakin terlihat menguning. hsil usg pihak rsm yunus menyatakan ada penyumbatan empedu pada si bayi.
karena tidak ada alat medis, nadiem dirujuk ke rscm cipto jakarta. setelah diteliti pihak rscm cipto, nadiem juga mengalami jantung bocor, pembesara ginjal sebelah kiri dan tumbuh kista kecil di bagian kepala.
“terus hasil lab darah di prodia, asam amino dan ferrentin sangat tinggi. juga sempat mengidap penyakit infeksi cmv," ungkap gustri menceritakan penderitaaan anaknya.
baca juga:gerbang pasar bawah dipenuhi sampah, haroni: ketahuan, akan ditindak!
dokter pun menganjurkan untuk mengirim sampel darah nadiem ke jerman. namun kondisi ekonomi gustri dan suaminya tidak mampu membiayai semua pengobatan anak mereka.
gustri sebelumnya diketahui sempat menjadi honorer sebelum berhenti untuk mengobati anaknya. sementara sang ayah, murza syafri diketahui sebagai anggota bpd linau. (jul)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Selatan 8 April 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan